"Udah, gitu doang saya itu. Saya tidak punya target harus dihormati," ungkap Gus Baha
"Bagi saya, istri masih hidup, dan solatnya masih menghadap kiblat saja sudah cukup. Bahkan jarang, seperti lebaran istri saya sungkem di depan saya, tapi gak tau nanti," ucap Gus Baha sambil tertawa.
Berangkat dari sana terlihat begitu luas hati Gus Baha, dia tidak mempermasalahkan hal-hal kecil selama itu bukan terkait larangan dalam agama.
BACA JUGA:Investasi di Bumi dan Langit Yuk, Ini Dia 4 Amalan Penarik Rezeki, Dijamin Nggak Kekurangan Lagi
Gus Baha melanjutkan, "Asal istri saya masih Islam saya sudah senang, saya lihat masih solat Zuhur, waktunya Asar ya solat Asar, itu aja sudah senang saya. Alhamdulillah, Tuhan, istri saya masih sujud kepada-Mu." Gus Baha menjelaskan sambil sesekali tertawa.
"Itu teori saya, yang penting dalam hidup, menurut Allah, hanyalah iman dan Islam," jelas Gus Baha.
"Kalau yakin bahwa iman dan Islam adalah nikmat terbesar, maka dirimu dan istrimu sudah memiliki nikmat terbesar itu. Sehingga mengabaikan hal-hal kecil seperti tidak dibuatkan kopi dll."
"Paham, ya? Jadi yang dilihat Islam itu semua hal memiliki kemudahan, yang membuat susah itu napsu kalian. Diingat ya, pokoknya ini teori pasti bener."
BACA JUGA:Baca Nih! Tidak Sah Salat Jika Wudhumu Salah, Ustad Adi Hidayat: 4 Hal Pokok Dalam Wudhu
Jadi kesimpulannya urusan dunia itu sebetulnya mudah, yang membuat susah adalah ketika seseorang justru keras kepala mengikuti napsunya.
Makanya maksud diberi kecukupan di sini adalah kekayaan hati berkat menahan napsu, bukan cukup dalam artian ketika perjaka miskin menikah dan setelah menikah langsung menjadi kaya, tidak seperti itu.(*)