Saat itu, Arman mendapati tubuh anak bungsunya kaku dan tak bisa merespons apapun.
Mengetahui ada yang tidak beres dengan sang anak, Arman lantas membawanya berobat.
Sayang, bukan kabar baik yang diterimanya namun justru Arman mendapatkan kabar buruk.
Si anak bungsu didiagnosa dokter mengidap penyakit lumpuh otak (cerebral palsy).
Kepedihan hidup yang dijalani Araman semakin bertambah, manakala saat itu ditinggal istri untuk selamanya.
Beberapa waktu sebelum vonis itu, sang istri harus meninggalkan semua keluarganya untuk selama-lamanya.
Apalagi, saat itu diketahui istri Arman tengah mengandung anak ketiga mereka.
Cobaan yang datang bertubi-tubi tak membuat Arman menyerah, meski masih diliputi oleh duka mendalam, Pak Arman masih sanggup untuk membawa Nizam berobat.
Bahkan pernah suatu ketika, Nizam tiba-tiba kejang hebat hingga bola matanya tak terlihat saat tengah perjalanan untuk berobat.
Kondisi darurat yang melanda si bungsu, mengharuskan Nizam untuk melakukan perawatan rutin seperti terapi dan mengonsumsi obat-obatan.
BACA JUGA:Awalnya Gagah-gagahan Terabas Banjir di Dayeuhkolot Bandung, Fortuner Ini Berujung Diteriaki Warga
Mengetahui perjalanannya masih panjang, Pak Arman berjuang keras menjadi driver ojek online untuk mencukupi biaya hidup mereka dan perawatan anaknya bernama Nizam.
Kendati begitu, sebagai seorang ayah tunggal Arman mengaku tidak tega bila meninggalkan anak-anaknya untuk bekerja.
Mengingat jika keduanya anaknya tergolong masih kecil.
Seperti sebuah pernyataan yang sering didengar 'Allah tidak akan memberikan cobaan melampaui kemampuan hambaNya'.