Selain itu seorang anak juga tidak dianjurkan untuk duduk ketika orang tua berdiri serta tidak duduk di tempat yang lebih tinggi dari orang tua kecuali dengan mengatakan permisi.
5. Tidak Mendahului Bila Berkata
Diantara adab yang mulia kepada orang tua adalah tidak mendahului dalam berkata-kata dan mempersilakan serta membiarkan mereka berkata-kata terlebih dahulu hingga selesai.
BACA JUGA:Kisah Abu Ubaidah Bin Jarrah Masuk Islam hingga Menjadi Kepercayaan Nabi Muhammad SAW
Sikap ini dicontohkan oleh Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu menerapkan adab ini. Beliau berkata :
“Kami pernah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di Jummar, kemudian Nabi bersabda: “Ada sebuah pohon yang ia merupakan permisalan seorang Muslim”. Ibnu Umar berkata: “Sebetulnya aku ingin menjawab : pohon kurma. Namun karena ia yang paling muda di sini maka aku diam”. Lalu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pun memberi tahu jawabannya (kepada orang-orang): “Ia adalah pohon kurma”” (HR. Al Bukhari 82, Muslim 2811).
Ibnu Umar radhiallahu’anhuma melakukan demikian karena adanya para sahabat lain yang lebih tua usianya walau bukan orang tuanya.
6. Mendoakan
BACA JUGA:Awas Jangan Terlena! Ini 6 Penyebab Iman Menjadi Lemah dan Goyah, Hati-hati dan Segera Jauhi
Membaca doa untuk kedua orang tua tidak hanya sekadar memohon, tapi juga bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Do’a merupakan wujud bakti seorang anak kepada orang tua karena telah merawatnya hingga besar.
Tentu tak terhitung jumlah tenaga dan uang yang harus dikeluarkan untuk menghidupi anak-anaknya.
Salah satu do’a yang populer untuk dibaca setelah shalat ialah do’a berikut :
“Rabbighfir li, wa li waalidayya, warham huma kama rabbayaani shaghira”
Yang artinya : "Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."(*)