BACA JUGA:HUT ke-20 Kabupaten Ogan Ilir Dipastikan Bertabur Bintang, DEWA 19 Bakal Gandeng Virzha dan Ello
Rencana darurat sebagai cara melakukan crowd management atau mengendalikan kerumunan ini, harus memperhitungkan strategi evakuasi, kontak layanan darurat, titik pertemuan staf dan ruang aman.
"Setiap anggota staf harus mengetahui peran khusus mereka dalam rencana ini serta sarana komunikasi (HT) yang diberikan kepada panitia," paparnya.
Setiap krisis atau terjadinya crows crush sulit untuk dikendalikan, tetapi jika staf atau panitia acara berpengalaman dalam rencana darurat, jumlah korban dapat ditekan seminimal mungkin.
Setiap anggota tim, mulai dari panitia hingga korlap harus menerima pelatihan yang relevan tentang cara menjaga keselamatan di bidangnya masing-masing.
"Panitia perlu mengelola dan memantau keramaian. Termasuk memantau penonton dilokasi untuk mematuhi standar keamanannya," tegasnya.
Penyelenggara juga harus mempertimbangkan untuk mempekerjakan staf medis terlatih untuk acara tersebut. Layanan darurat tidak selalu dapat diandalkan untuk tiba dengan cepat di tempat kejadian.
"Mengendalikan kerumunan sangat penting untuk memiliki petugas medis yang berdedikasi dalam mencegah cedera serius, ataupun karena berdesakan serta yang lebih utama memberikan kenyamanan keselamatan bagi penonton," tutupnya.(*)