Adik korban pembunuhan sadis bernama Deki, diwawancarai usai sidang juga membenarkan bahwa terdakwa Arwandi terkenal memiliki sifat tempramen.
Selain tempramen, Dika yang turut menjadi korban keganasan terdakwa ini juga menyebut para terdakwa kesehariannya terkadang jadi tukang palak sopir truk yang melintas didaerahnya.
"Bisa dikatakan preman lah, karena sering saya tegur memalak sopir truk yang melintas," ujar Dika.
Dia juga menunjukkan, bekas luka sabetan parang yang dilakukan para terdakwa, hingga membuat beberapa jari tangannya putus.
Sementara itu, Joko Bagus SH MH kuasa hukum keluarga korban kekejian yang dilakukan para terdakwa berharap agar dihukum seberat-beratnya.
"Karena jelas dari keterangan saksi dipersidangan, bahwa kedua terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan secara berencana," ujarnya.
Selain itu, lanjut Joko akibat dari perbuatan para terdakwa telah menimbulkan luka yang mendalam terutama bagi keluarga korban.(*)