SUMEKS.CO - Waspada, World Meteorological Organization (WMO) memprediksi fenomena El Nino 2024 masih akan menghantui. Walaupun, di sejumlah wilayah di Indonesia, musim hujan masih akan terus terjadi. Baik dalam intensitas rendah hingga lebat.
El Nino 2024 akan terus berlanjut.-foto sumeks.co-
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan jika intensitas curah hujan di Januari 2024, masih tetap normal. Namun demikian, Dwikorita memperkirakan terdapat sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan efek dari fenomena El Nino 2024.
BACA JUGA:Januari 2024, El Nino Masih Menghantui! Meski Sejumlah Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Hujan
Ini disebabkan, secara iklim memang memiliki curah hujan yang rendah efek dari fenomena El Nino 2024. "Wilayah tersebut meliputi sebagian Lampung, sebagian Jawa, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian selatan," tutur Dwikorita.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rabu besok, 3 Januari 2024, sebagian besar cuaca di wilayah kota-kota di Indonesia berawan dengan kelembaban antara 75 hingga 90 % berlangsung sejak pagi hingga menjelang dini hari. Suhu berkisar antara 27 hingga 32 °C.
Diolah dari berbagai sumber, meskipun kemarau 2024 diprediksi tidak sekering tahun lalu, namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
BACA JUGA:Siap Kantongi BLT, Bansos El Nino Cair November 2023, Cek Syaratnya Disini
Terbukanya potensi kebakaran hutan dan lahan di tahun 2024 khususnya pada periode kemarau pertama di bulan Februari 2024 untuk wilayah pesisir Sumatera bagian Timur. Dwikora menyakinkan langkah ligitimasi telah disiapkan untuk antisipasi skenario terburuk yang tengah mengancam dunia, termasuk Indonesia.
Yaitu, krisis pangan, yang kemudian bisa memicu terjadinya krisis ekonomi dan politik.
Fenomena EL Nino 2024 merupakan gejala alam yang menyebabkan perubahan pada iklim di bumi.
El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) diatas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik sehingga mengakibatkan kurangnya curah hujan diwilayah terjadinya gejala alam ini.
Parahnya efek dari gejala alam El Nino ini mengakibatkan adanya kekeringan diwilayah Indonesia secara menyeluruh.