SUMEKS.CO - Daihatsu, salah satu produsen otomotif roda empat terkemuka asal Jepang, tengah dihadapi dugaan skandal manipulasi pengujian kesempatan selama 30 tahun.
Skandal manipulasi uji keselamatan Daihatsu ini tentu mengguncang industri otomotif internasional serta membawa dampak signifikan.
Termasuk pemberhentian produksi domestik bahkan yang diproduksi atas nama Toyota.
Ini menjadi pukulan telak bagi kedua perusahaan otomotif asal Jepang tersebut. Daihatsu dan Toyota.
Pihak Daihatsu telah mengakui mereka memanipulasi pengujian keselamatan sejak tahun 1989, dan jumlah kasus meningkat pada 2014.
BACA JUGA:Chery Jaecoo 7 Mendobrak Pasar SUV Tanah Air Tahun 2024, Daihatsu Terios dan Toyota Rush Bye-Bye!
Dengan pemberhentian produksi, tentu akan berdampak pada sekitar 9.000 karyawan yang bekerja di bagian produksi dalam negeri.
Berikut adalah 5 fakta utama terkait dengan skandal manipulasi uji keselamatan Daihatsu, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Pemalsuan Uji Keselamatan Sejak 1989
Skandal pemalsuan ini bermula dari pengakuan dari pihak Daihatsu bahwa mereka sudah memanipulasi tes keselamatan setidaknya sejak tahun 1989, atau sudah lebih dari 30 tahun.
Manipulasi ini mencakupi pengujian tabrakan dan telah dilakukan lebih dari 64 model, termasuk beberapa model yang dijual atas nama dan merek dari Toyota.
BACA JUGA:Makin Unggul, Daihatsu Sigra Rebut Takhta Mobil Murah Terlaris Agustus 2023
2. Penutupan Pabrik Domestik Dalam Negeri.
Akibat skandal ini, pihak Daihatsu Indonesia mengambil langkah dramatis dengan menutup empat pabrik produksi domestik dalam negeri sebagai respons terhadap skandal pengujian keselamatan ini.