Ini adalah posisi pertahanan yang sangat kuat dan manuvernya membawa pasukan Muslim dan Bizantium ke dalam pertempuran yang dahsyat.
Selama manuver tersebut, tidak ada pertempuran kecuali pertempuran kecil antara kavaleri ringan elit Khalid bin Walid dan barisan depan Bizantium.
Perang ini berlangsung selama 6 hari dan puncaknya pada tanggal 20 Agustus. Khalid melaksanakan rencana penyerangan yang sederhana namun berani.
BACA JUGA:Trend Mukbang Hingga Makan Hahu Hoheng, Tahu Goreng Dengan Bumbu Pedas, Bagaimana Islam Memandang?
Dengan kekuatan kavalerinya yang besar, ia bermaksud untuk mengusir kavaleri Bizantium sepenuhnya dari medan perang sehingga infanteri yang merupakan bagian terbesar dari pasukan kekaisaran, akan dibiarkan tanpa dukungan kavaleri dan dengan demikian akan terekspos ketika diserang dari sayap dan belakang.
Pada saat yang sama, Khalid bin Walid berencana melancarkan serangan yang gigih untuk membelokkan sayap kiri pasukan Bizantium dan mendorong mereka menuju jurang di barat.
Satu persatu Khalid bin Walid bersama pasukannya bisa menghancurkan komandan di setiap unit tentara Bizantium.
Sampai akhirnya tentara Bizantium terpojok. Beberapa jatuh ke jurang yang dalam di lereng yang curam, yang lain mencoba melarikan diri ke dalam air tetapi terhempas ke bebatuan. Meski demikian, banyak juga prajurit yang berhasil lolos dari penaklukan tersebut.
Bahkan mundurnya kelompok tengah kiri Bizantium saja sudah masuk dalam taktik Khalid bin Walid, sebelum kemunduran umum Bizantium dimulai. Khalid telah membawa kavalerinya ke utara untuk memblokir jalur pelarian utara. Di sana sudah ada unit yang terdiri dari 500 pasukan berkuda yang dikirim untuk memblokir jalan tersebut. Bizantium sekarang dikepung dari semua sisi.
Hasil dari pertempuran tersebut adalah kemenangan gemilang untuk umat Islam yang sekaligus mengakhiri kekuasaan Romawi di Suriah setelah sekitar tujuh abad berkuasa.
Perang Yarmuk sendiri dianggap oleh kalangan sejarawan sebagai salah satu pertempuran paling menentukan dalam sejarah militer Islam.
Perang Yarmuk juga menandai gelombang besar pertama ekspansi Muslim awal setelah kematian nabi Islam Muhammad, yang menandakan kemajuan pesat Islam sampai ke Levant yang saat itu masih dikuasai Kekaisaran Romawi.(*)