Mendengar tawaran kaum yang terancam itu, Raja Zulkarnain, kemudian berkata:
"Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku yang meliputi kekuasaan, keluasan wilayah, dan kekayaan harta benda lebih baik daripada imbalanmu yang kau tawarkan kepadaku," jawab Raja Zulkarnain.
Lalu, Raja Zulkarnain menyanggupi permintaan kaum tersebut untuk membuat tembok penghalang yang kokoh
"Sebagai gantinya bantulah aku dengan seluruh kekuatan yang ada, agar aku dapat membuatkan dinding yang kuat sebagai penghalang antara kamu dan mereka," pinta Raja Zulkarnain.
"Sehingga kamu semua akan merasa aman karena terhindar dari serangan mereka," tambahnya.
Dalam Al-Quran, tembok tersebut digambarkan sebagai "besi yang ditebalkan dengan timah".
Tujuan pembuatan tembok penghalang itu untuk melindungi penduduk lembah dari serangan Yajuj dan Majuj yang merusak dan menjarah.
Setelah menyelesaikan pembangunan tembok penghalang, Raja Zulkarnain menyatakan bahwa Allah telah memberikan kekuasaan dan kemampuannya untuk melakukan tindakan ini.
Raja Zulkarnain juga menegaskan, tembok penghalang tersebut akan tetap berdiri sampai saat yang telah ditentukan oleh Allah. Wallahualam Bishowaf.