“Pemberkatan itu dalam gereja katolik itu apa? dan sakramen itu apa? Itu 2 hal yang berbeda,” sebutnya.
Sebagai manusia, umat katolik dia berhak diberkati, sama seperti ibu hamil diberkati, orang sakit diberkati dan seterusnya.
“Kenapa hak itu dipotong dari seseorang? hanya karena dia memiliki kecendrungan abnormal seperti itu?Tidak,” tegas pendeta Patris Allegro.
Jadi gereja katolik tidak pernah mengesahkan perkawinan sesama jenis.
Jadi berita ini jangan dibaca sebagai, gereja katolik telah melegalkan perkawinan sesama jenis.
“Itu tafsiran yang keliru, dan cara baca yang terpengaruh propaganda media,” tandasnya.
Konten pendeta Patris Allegro diakun TikTok-nya ini menuai banyak tanggapan netizen, diantaranya:
“Izin bertanya, apakah artinya "pemberkatan" dilakukan di luar "sakramen perkawinan"? Salam,” tanya akun @rynaldiii.
Pendeta @patris allegro menjawab: “Yang diberkati itu orangnya bukan "persekutuannya" jadi ketemu dimana saja bisa diberkati, dan bisa berulangkali”.
@axa: “Makasih Pater. Imanku yg agak "terguncang" tadinya jadi kalem setelah dengar penjelasan pater”
@make a sense: “Udh nangis soal ini, krn sampai skrg aku blm pemberesan pernikahan tp tiba2 ada kabar gini,tp stlh dpt penjelasan dr romo.namanya berkat itu hak stiap”
@Henokh: “Salve, romo pendapat romo dengan kristen unitarian, dan pandangan gereja katolik terhadap ajaran ini seperti apa, Tuhan menyertai romo..”
@willikenkenn: “Betul pater....tiap hari minggu ke greja, sbelum pulang, slalu di berkati sama pastor.....”