Sehingga pada tahun 1988 Mahmoud Darwish pernah menjadi Presiden Persatuan Penulis dan Jurnalis Palestina.
Berikut qoetes dari Mahmoud Darwish yang sangat indah, puitis dan menggetarkan hati.
"Dikereta kita bertukar kursi, kamu menginginkan jendela dan aku ingin melihatmu." - Mahmoud Darwish.
BACA JUGA:Dajjal, Tantangan Besar Perempuan Akhir Zaman, Bagaimana Cara Menghadapinya?
"Kita adalah tawanan dari apa yang kita cintai, apa yang kita inginkan, dan siapa diri kita." - Mahmoud Darwish.
"Kami tidak pernah berpisah, tapi kamu tidak akan pernah bertemu lagi." - Mahmoud Darwish.
"Kepada seseorang aku tidak bisa melupakanmu, bukan karena aku memiliki ingatan yang kuat, tetapi karena aku memiliki hati yang tidak pernah menyangkal mereka yang menetap di dalamnya." -Mahmoud Darwish.
"Bawa aku kembali ketempatku sebelum aku bertemu denganmu. Lalu pergilah." -Mahmoud Darwish.
"Setelah kamu, tidak ada yang hilang dan tidak ada yang kembali.” -Mahmoud Darwish.
"Dan kamu menjadi seperti kopi, dalam nikmatnya, pahitnya, dan ketagihannya.” -Mahmoud Darwish.
"Semua jalan menuju padamu, bahkan jalan yang kutempuh untuk melupakanmu.” - Mahmoud Darwish.
"Kami pernah berkata bahwa hanya kematian yang akan memisahkan kami. Kematian sudah terlambat dan kami berpisah.” -Mahmoud Darwish.
BACA JUGA:Uwais Al Qarni : Pemuda Sederhana yang Berbakti Kepada Ibunya Sehingga Terkenal di Langit
Meskipun hari ini Mahmoud Darwish lebih dikenal melalui puisi cintanya, namun jangan pernah dilupakan bahwa Mahmoud Darwish adalah seorang pejuang Palestina.
Mahmoud Darwish bahkan tidak berkompromi untuk negaranya, ia rela di teror, dipenjara, diasingkan bahkan dimiskinkan.