Dia berkata, "Ya."
Umar melanjutkan, “Dari Murad dan suku Qaran?”
BACA JUGA: Tidak Hanya Bikin Cepat Tua? Bernyanyi di Kamar Mandi Bisa Sebabkan Ini
Dia berkata, "Ya."
Umar kemudian bertanya, “Apakah kamu pernah terjangkit penyakit kusta dan kulitmu sembuh kecuali area di bahumu sebesar koin?”
Uwais berkata, “Ya.”
Umar akhirnya bertanya, “Apakah kamu mempunyai ibu yang kamu hormati dan kamu rawat?”
BACA JUGA:Muslim Harus Tahu! Ini Lima Hal Sederhana yang Buat Allah Marah, Nomor Lima Sering Dilakukan
Dia berkata, "Ya."
Umar bin Khattab kemudian menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW dulu menasihatinya untuk meminta Uwais al-Qarni memohon ampun kepada Allah untuknya (Umar).
Mendengar itu Uwais terkejut karena yang meminta permintaan itu adalah sahabat Nabi terkemuka sekaligus merupakan pemimpin umat Islam saat ini.
Sampai akhirnya Uwais al-Qarni berdoa agar Allah mengampuni dosa Umar bin al-Khattab.
BACA JUGA:Malaikat Rahmat Tidak Mau Masuk ke Rumah Seperti Ini! Berikut Ciri-Cirinya
Umar merasa senang dan ingin membantu Uwais dalam beberapa hal.
Usai menunaikan ibadah haji, Uwais al-Qarni melanjutkan perjalanan ke Kufah tepatnya di Irak. Umar menawarkan untuk menulis surat pengantar kepada Gubernur Irak, namun Uwais al-Qarni menolak tawarannya dan memilih untuk tidak disebutkan namanya di antara orang-orang beriman.
Dia adalah pria sederhana dengan kebutuhan sederhana. Dia memang punya permintaan untuk Umar bin Khattab.