Dengan keteguhan hati, ia membeli seekor anak sapi dan setiap pagi ia menggendong bolak balik anak sapi itu untuk memperkuat tubuhnya.
Aktivitasnya itu membuatnya sempat dikira gila orang di sekitarnya, tapi Uwais tidak memperdulikannya.
Setelah delapan bulan berlalu tubuh Uwais menjadi kuat dan kekar. Musim haji pun datang, Uwais al-Qarni dapat memenuhi permintaan ibunya yang ingin naik haji.
BACA JUGA:6 Amalan yang Bisa Dikerjakan di Bulan Jumadil Akhir, Ringan Dijalankan Tapi Pahalanya Istimewa
Uwais al-Qarni menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji bersama.
Bakti Uwais terhadap ibunya tersampaikan kepada Nabi Muhammad sehingga Nabi Muhammad menyebut nama Uwais al-Qarni kepada sekelompok sahabatnya.
Nabi Muhammad SAW memberitahukan kepada para sahabatnya bahwa ada seorang laki-laki yang akan datang kepadamu dari Yaman.
Laki-laki tersebut berasal dari Murad dan suku Qaran. Nabi melanjutkan untuk menceritakan kepada mereka tentang penyakit kusta dan menyelesaikan uraian Uwais dengan mengatakan, “dan dia mempunyai seorang ibu, dia memperlakukannya dengan sangat baik, dan patuh padanya.”
Beliau kemudian berkata, jika Uwais al-Qarni bersumpah demi Allah, niscaya Allah akan menepati sumpahnya. Jika kalian bertemu dengannya, mintai-lah dia untuk meminta maaf akan kesalahan kalian.
Umar bin Khattab merupakan sebagian sahabat yang tidak pernah melupakan nasehat Rasulullah SAW terkait kedatangan orang Yaman tersebut.
Ketika Umar bin Khattab menjadi pemimpin umat Islam, setiap tahun dia pergi menemui orang-orang yang datang dari Yaman untuk menunaikan ibadah haji.
Umar bin Khattab bertanya kepada setiap rombongan haji yang datang dari Yaman, “Apakah Uwais al-Qarni ada di antara kalian?” Hal tersebut terus dilakukannya selama sepuluh tahun.
Akhirnya salah satu orang Yaman mengiyakan dan menunjukkannya kepada Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab langsung menemui Uwais al-Qarni untuk memastikan apakah dialah orang yang digambarkan Nabi Muhammad SAW. Beliau bertanya, “Apakah kamu Uwais al-Qarni?”