LAUT CINA, SUMEKS.CO - Pelaut Aviorish ungkap makanan yang ternyata lebih berbahaya dari senjata atau bom.
Menurut Aviorish, konsumen sering salah persepsi, mengira makan pakai kecap ternyata semuanya dominan gula.
“Tadinya saya mau makan pakai kecap tapi enggak jadi,” ujar Aviorish di akun TikTok-nya @aviorish, terpantau Sabtu, 16 Desember 2023.
Dijelaskan Aviorish, mengapa dia tidak jadi makan kecap? Karena setelah dia perhatikan kandungannya lebih banyak gula.
BACA JUGA:Brokoli Bisa Cegah Penyakit Diabetes dan Kontrol Gula Darah,Benarkah? Ini Fakta dan Penjelasannya
“Mereka pikir kecap ini dari kedelai hitam, padahal ini lebih dari setengahnya gula,” ungkap Aviorish.
Gulanya hanya 3 persen, 13 gramnya adalah gula dari takaran 20 gram, gulanya 78 persen.
“Ini terbuat dari gula sebenarnya”.
Tak hanya kecap, Aviorish yang sedang berlayar di laut Cina Selatan ini mengungkapkan bahwa olesan roti yang dipegangnya juga dominan gula.
BACA JUGA:Brokoli Bisa Cegah Penyakit Diabetes dan Kontrol Gula Darah,Benarkah? Ini Fakta dan Penjelasannya
“Coklatnya hanya 7 persen, jadi kalau takaran saji 100 gram itu gulanya 56 gram, artinya hampir 60 persen itu gula,” papar Aviorish.
Aviorish selanjutnya menunjukkan buku ‘Homodius’, karya seorang ahli sejarah dari Israel.
“Di buku ini dijelaskan pada tahun 2012 kurang lebih 56 juta orang meninggal di seluruh dunia,” sebutnya.
Dari 620 ribu meninggal karena kekerasan manusia. “Mati karena perang 120 ribu, mati karena kriminal 500 ribu,” jelasnya.