Kemungkinannya hal ini bisa terjadi karena adanya kemampuan hidrogen sulfida untuk mengurangi efek stres oksidatif pada sel tubuh.
Namun penting untuk diketahui bahwa saat sel mitokondria ini berada di dalam pembuluh darah yang mengalami kerusakan maka sel ini secara otomatis akan menggunakan enzim tubuh sendiri untuk memproduksi hidrogen sulfida.
Itulah mengapa ketika kerusakan semakin parah maka mitokondria tidak dapat menghasilkan gas yang cukup ditambah denagn adanya paparan lebih terhadap hidrogen sulfida yang terdapat pada gas kentut.
Sel mitokondria nantinya akan terbantu fungsinya untuk mengendalikan stres yang bersifat oksidasi dalam tubuh yang bisa menyebabkan penyakit.
BACA JUGA:5 Mitos Seputar Ibu Hamil yang Tidak Perlu di Percaya, Nomor 3 Paling Menjamur di Masyarakat
Penelitian lain yang sudah dilakukan pada tahun-tahun berikutnya menyatakan bahwa paparan AP39 terhadap sel-sel tubuh menunjukkan potensinya dalam mengurangi tekanan darah.
Paparan tersebut juga bisa memperlebar pembuluh darah untuk mengatasi masalah terhambatnya sirkulasi darah yang bisa berisiko penyakit jantung dan stroke.
Kegunaan lain dari adanya senyawa AP39 sebagai hidrogen sulfida buatan juga bisa mencegah tubuh dari potensi kerusakan ginjal, menjauhkan otak dari risiko dementia dan Alzheimer, serta mengurangi efek penuaan.
Tapi kentut juga sering dianggap sebagai hal negatif karena bisa saja membuat orang-orang di sekitar merasa malu dan tidak nyaman.
Padahal kentut yang sangat bau menandakan bahwa tubuh mengonsumsi jenis makanan yang mengandung hidrogen sulfida serta menandakan bahwa tubuh mengonsumsi makanan yang tinggi serat.
Dimana secara tidak langsung kentut yang bau menandakan organ-organ dalam tubuh terutama pencernaan bekerja dengan baik.(*)