“Maka di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.”
Orang yang berdo’a seperti ini tidak memiliki orientasi akhirat. Orang-orang itu hanya memikirkan persoalan duniawi.
“Yang penting kerja, nikmati. Rumah yang megah, nikmati. Kendaraan yang mewah, nikmati. Bisa jalan-jalan, senang. Urusan shalat, nanti. Baca Qur’an, nggak harus. Akhirat, belum datang kok. Yang pasti yang sekarang ada, itu yang dinikmati.” tutur Ustadz Adi.
Orang yang termasuk golongan kedua tidak memiliki sama sekali persiapan untuk kehidupan abadinya di akhirat.
BACA JUGA:8 Doa Agar Terhindar dari Bala' dan Musibah, Sangat Dianjurkan untuk Diamalkan Tiap Hari
Golongan yang ketiga adalah orang yang hanya mengejar akhirat saja. Golongan ketiga ini tidak mempedulikan urusan dunianya.
Golongan ini bahkan mengabaikan urusan dunianya. Orientasi dan capaian besarnya hanya soal akhirat dan masuk surga.
Golongan yang keempat adalah golongan yang “repot” karena miskin di dunia dan fakir di akhirat. Nikmat dunia tidak didapatkan, ketika hidup di dunia orang-orang ini juga melakukan keburukan.
Setiap manusia hendaknya senantiasa berharap agar menjadi golongan yang pertama dengan kunci yaitu do’a yang disebutkan dalam ayat 201 QS. Al-Baqarah.
Satu hal penting yang perlu catat adalah mengejar “hasanah”.
Hasanah ini diambil dari kata “ihsan”. Makna ihsan sendiri ialah menjadikan seluruh aktivitas manusia yang sifatnya dunia dapat bernilai pahala di mata Allah.
Ustadz Adi Hidayat memberikan perumpamaan dengan cara minum. Tujuan minum sendiri adalah menghilangkan rasa haus.
Namun perbedaannya adalah pada cara minum. Jika seseorang minum dengan tangan kiri, tidak ada nilai hasanah didalamnya. Namun jika seseorang minum dengan tangan kanan ditambah membaca basmallah maka itulah yang disebut hasanah.
Hasanah adalah melihat pada cara manusia melaksanakan aktivitas sehari-hari namun dilakukan dengan cara-cara ihsan sehingga mendapatkan keberkahan atas setiap nikmat dunia maupun akhirat.