SUMEKS.CO - Desas-desus terkait pemboikotan tehadap produk-produk terafiliasi Israel terjawab sudah, usai Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi mengeluarkan fatwa haram terhadap produk dari negara zionis Israel.
Dikeluarkannya fatwa tersebut, menyusul makin gencarnya operasi militer zionis Israel dengan Palestina yang saat ini kembali memanas.
Sebanyak 121 produk pro Israel, disarankan oleh MUI untuk tidak dibeli atau dipakai lagi sebagaimana fatwa haram MUI nomor 83 tahun 2023, dan berlaku sejak 8 November 2023 kemarin.
Bak gayung bersambut, sejumlah ulama Indonesia pun turut mendukung fatwa haram terhadap produk Israel, diantaranya oleh Ustad Adi Hidayat.
BACA JUGA:MUI Fatwakan Haram Terhadap 121 Produk Pro Israel, Pemilik Warung Ini Malah Dirujak Warganet
Dalam satu video yang diunggah akun tiktok @idrise.p.s.p, Ustad Adi Hidayat mengaku dirinya ikut aturan fatwa haram yang dikeluarkan oleh MUI.
Menurutnya, produk yang hasilnya diperbantukan untuk agresi militer oleh zionis Israel, maka fatwa MUI sekarang dikeluarkan bahwa haram bagi umat Islam untuk mengkonsumsinya.
"Jadi sekarang buat list-nya sekarang dan bantu viralkan, list makanan, barang barang yang dijual dari sana (Israel) jangan konsumsi lagi, jangan dibeli lagi," tegas Ustad Adi Hidayat.
Kata Ustad Adi Hidayat, dengan cara seperti adalah tekanan yang terbaik yang bisa umat Islam untuk melahirkan kedamaian untuk saat ini.
BACA JUGA:Beredar Fatwa MUI Boikot Produk Israel, Masyarakat Diminta Hindari 121 Produk Afiliasi Israel
Dirinya tidak ingin lagi ada, masjid, gereja, rumah sakit, sekolah dibom lagi dan dihancurkan lagi oleh zionis Israel, cara gampang tekan (boikot) semuanya sampai selesai.
Karena itu, lanjut Ustad Adi Hidayat akar konflik antara zionis Israel dan Palestina, adalah bermula dari hayalan-hayalan para zionis Israel.
Dimaksudkannya, hayalan-hayalan tersebut yang menduga hanya dengan menghadirkan kekuatan militer, kekuatan ekonomi bisa menguasai dunia dengan mengeksploitasi area masjidil Aqsa.
"Kemudian bisa mendatangkan kekuatan dan kedamaian yang terjadi justru sebaliknya itu akar konfliknya yang mengarah pada masa-masa yang lampau," ujarnya.