KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Musim kemarau yang melanda Indonesia saat ini bukan hanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saja yang terjadi.
Tetapi juga membuat lahan pertanian dan perkebunan mengalami kekeringan.
Tak hanya itu, sejumlah daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengalami kesulitan air bersih.
Seperti yang dialami oleh masyarakat Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pun mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau ini.
BACA JUGA: 4 Seri Iphone Lebih Nyaman di Kantong, Tapi Performa Tidak Kalah Tangguh
Masyarakat Kecamatan Air Sugihan selama musim kemarau terpaksa membeli air galon setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah mereka masing-masing.
Kepala Desa Rengas Abang, Kecamatan Air Sugihan, Agus Suseno menjelaskan, selama musim kemarau yang hampir dua bulan lebih ini dan tidak ada hujan, membuat masyarakat Desa terpaksa harus membeli air galon untuk setiap harinya.
"Warga Desa kami setiap hari membeli air galon yang didatangkan dari Palembang. Masing-masing rumah bisa membeli 3 galon hingga lebih," ujar Agus, saat dikonfirmasi SUMEKS.CO, Jumat 3 November 2023.
Dikatakan Agus, seperti di rumahnya yang setiap hari biasa membeli 3 air galon. Air ini digunakan khusus untuk memasak saja sedangkan untuk kebutuhan mandi dan mencuci menggunakan air Sungai.
Mengenai harga air galon, diungkapkan Agus, dijual bervariasi mulai dari Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu/galon nya.
Kalau membeli di warung-warung, berarti ini sudah ada di pengecer sehingga harga dijual Rp 10 ribu/galon.
Sambungnya, kalau membeli air galon dari mobil pengecer langsung yang mendatangi desa-desa bisa lebih murah sedikit.
"Kalau beli di mobil bisa harga Rp 8 ribu/galon terkadang bila membeli dengan jumlah banyak bisa Rp 7 ribu/galon dihargainya," terang Agus.
BACA JUGA:UBD Palembang Gelar Event Open Tournament se Sumsel Rebut Piala Rektor Universitas Bina Darma 2023