Meski demikian, Munkar tetap memutuskan menanyakan kepada Abu Nawas, "siapa tuhanmu?," tanya Munkar.
Abu Nawas yang dari tadi terdiam dan sebenarnya sangat ketakutan sempat tertegun sejenak, hingga keluar jawaban dari mulutnya.
"Sepertinya kalian bedua salah alamat. Lihat kain kafan ku sudah lusuh dan rusak (sobek), saya penghuni lama di sini," jawab Abu Nawas.
Mendengar jawaban Abu Nawas, makin membuat kedua malaikat itu bimbang. Keduanya kembali terlibat perdebatan.
BACA JUGA:Abu Nawas Sukses Bikin Raja Manggut-Manggut, Banyak Ikan di Laut atau Bintang di Langit?
Sebelum memastikan kondisi kain kafan yang digunakan Abu Nawas. Tenyata memang benar, kain kafan itu sudah sangat lusuh, warnanya pun tidak terlalu putih lagi.
Meski diselimuti kebimbangan, lantaran tanah di kuburan masih baru, akhirnya kedua malaikat berkesimpulan, mereka salah alamat.
Keduanya pergi meninggalkan Abu Nawas yang awalnya ketakutan, mulai senyum-senyum kecil, setelah terbebas dari sisa kubur Nakir.
Dalam kisah ini bukan saja manusia yang jadi korban kecerdikan Abu Nawas, kalangan malaikat pun tidak luput dari akal Abu Nawas.
Disisi lain, sosok Abu Nawas merupakan tokoh yang terkenal dari cerita 1001 Malam ini dikenal karena kejenakaan serta kecerdasannya.
Berbagai kisah tentangnya telah tersebar ke penjuru dunia. Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak masyarakat tentang keberadaan Abu Nawas di dunia nyata.
Bahkan beberapa netizen saling berdebat bahwa Abu Nawas hanyalah tokoh dari cerita fiksi yang tidak pernah ada di dunia nyata.
Seperti yang dituliskan dibuku Philip E Kennedy yang berjudul Abu Nawas A Genius of Poetry, siapa sangka ternyata Abu Nawas pernah hidup di dunia nyata.
Abu Nawas memiliki nama lengkap Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami, seorang pria yang lahir di Persia pada 145 Hijriah atau 756 Masehi.