Pidato yang disampaikan Muhammad bin Salman Al-Saud dihadapan petinggi Arab Saudi, begitu tegas sekaligus mengerikan. Dimana, Muhammad bin Salman Al-Saud ingin menjadikan Timur Tengah sebagai Eropa yang baru.
"Saya kira Eropa yang baru adalah Timur Tengah," tegasnya.
Sontak, pernyataan Muhammad bin Salman Al-Saud ini mendapatkan dukungan dan tepuk tangan yang begitu meriah dari para petinggi Arab Saudi, yang hadir di acara yang tampaknya begitu resmi tersebut.
Menurut Muhammad bin Salman Al-Saud, dalam lima tahun ke depan, Kerajaan Arab Saudi akan tampil berbeda. Hal yang sama juga akan dilakukan oleh negara Timur Tengah lainnya Bahrain.
"Kuwait hingga Qatar juga demikian, walaupun ada perselisihan diantara kita. Mereka juga akan berbeda total lima tahun ke depan," katanya lagi.
Sementara itu, negara Timur Tengah lainnya seperti Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Lebanon, Yordania, Mesir, Irak, memiliki kesempatan yang sama untuk menjadikan Eropa baru di Timur Tengah.
"Jika kami sukses memulainya dalam lima tahun ke depan, negara lain akan mengikuti," lanjutnya.
BACA JUGA:Pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin Pastikan Israel Bakal Lenyap di 2027, Pertanda Kiamat Kian Dekat
Muhammad bin Salman Al-Saud menyebut, akan terjadi renaissance global atau pembaharuan global yang akan terjadi dalam 30 tahun ke depan adalah Timur Tengah.
"Insyaallah. Ini adalah peperangan Saudi. Peperanganku dibawah kendaliku. Dan aku tak mau mati, sampai aku melihat Timur Tengah berada di posisi terdepan di dunia," katanya lagi.
Muhammad bin Salman Al-Saud meyakini, keinginannya tersebut akan tercapai 100 persen. Tentunya, untuk mewujudkan hal tersebut, negara-negara di Timur Tengah harus bersatu padu.
Pernyataan Pangeran Arab Saudi tersebut, mendapatkan beragam komentar dari warganet. Sebagian besar warganet Indonesia, mendukung keinginan Muhammad bin Salman Al-Saud tersebut.
"Tanda2 kebangkitan umat Islam," ujar netizen.
"Arab sudah lebih cerdas berpikir. Beda sama kita. Ribut aja melulu apalagi jelang hajatan politik dimana agama dibawa2 jdi politik identitas. Yg untung malah hanya kaum elit politik, rakyat dapat ampas," timpal netizen lain.