JAKARTA, SUMEKS.CO - Menkopolhukam dan Kementerian terkait memimpin rapat koordinasi bersama dengan unsur Forkopimda Provinsi Sumsel (Pj Gubernur Sumsel, Pangdam II/Sriwijaya dan Kapolda Sumsel) dengan agenda rapat percepatan pengendalian dan penanggulangan Karhutla di Indonesia, Senin Tanggal 9 Oktober 2023.
Pada rakor tersebut, Kapolda Sumsel bersama Forkopimda Provinsi Sumsel telah memberikan laporan kepada pimpinan rapat atas upaya yang telah dilakukan oleh Polda Sumsel, jajaran Pemerintah Daerah, Kodam II Sriwijaya dan seluruh stakeholder pada upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla khususnya di Provinsi Sumsel dan memberikan gambaran tentang kondisi aktual yang terjadi di Provinsi Sumsel.
Akhir bulan September 2023, terjadi peningkatan hotspot kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Sumsel, peningkatan tersebut merupakan dampak perubahan cuaca El Nino nino yang terbilang sedikit jika dibandingkan pada 2 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2019
Beberapa pihak menyatakan bahwa, tingginya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia menyebabkan asap sampai ke negara tetangga, hal ini disebabkan arah angin yang bergerak sehingga asap pun menyeberangi lautan dan sampai ke negara tetangga.
BACA JUGA:Lagi, Kapolda Sumsel Pantau Karhutla Kawasan Pangkalan Lampan OKI dari Udara
Oleh sebab itula, Siaga Darurat Karhutla terus ditingkatkan baik pada tingkat pusat, Provinsi dan Kabupaten terutama pada daerah yang memiliki kerawanan tinggi terjadinya karhutla.
“Upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla terus ditingkatkan oleh jajaran Polda Sumsel bersama dengan unsur pemerintah daerah dan TNI serta seluruh stakeholder dan mitra untuk bahu membahu dalam upacara pencegahan dan penanggulangan karhutla yang terjadi,” jelas Kapolda Sumsel.
Operasi darat akan difokuskan dan dimaksalkan serta pelaksanaan operasi udara dilakukan untuk penanggulangan pada wilayah atau daerah yang jauh dari pantauan dan sulit dijangkau oleh personel di lapangan.
Selain itu Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga terus dilakukan untuk membentuk awan dan hujan buatan.
Dalam penegakan hukum jajaran Polda Sumsel akan terus melakukan kegiatan refresif baik terhadap pihak korporasi maupun masyarakat yang masih membakar hutan dan lahan dengan sengaja dalam membuka lahan perkebunan.
“Saat ini terdapat 35 lokasi yang telah dilakukan tindakan tegas (disegel) sebagai langkah awal penegakan hukum dan tidak sedikit masyarakat maupun korporasi yang ditetapkan sebagai tersangka atas pelanggaran yang dilakukan,” tambahnya.
BMKG memprediksi dampak El Nino akan sampai Feb-Maret 2024, namun perkiraan moderatnya sampai Januari 2024.
Puncak dampak elnino pada Sept-Okt 2023, dimana terjadi suhu yang panas karena awan hujan hampir tidak ada.