SUMEKS.CO - Tiktok shop resmi ditutup, akibatnya orang yang berusaha mencari nafkah dengan bekerja keras malah harus kehilangan pekerjaan.
Sementara pengemis online malah dibiarkan mereka mencari belas kasihan di jagat maya.
Hal ini diungkap akun konten kreator @imam djauhari dalam konten terbarunya.
“TikTok shop sudah ditutup…soalnya ‘kan lucu, orang yang usaha di tiktok ditutup, tapi yang ngemis dibiarkan,” kritiknya.
Karena menurut Imam Djauhari, ini banyak mudharat atau kejelekkan yang dihasilkan oleh anak-anak muda yang suka ngemis online di TikTok, jauh lebih besar daripada orang yang jualan di TikTok.
“Karena ‘kan kita lihat sekarang ini, banyak orang muda nggak mau kerja. Ya karena mereka sibuk ngemis ngemis di TikTok, dikasih gift yang cukup itu mereka tidak mengandalkan skill sama sekali,” jelasnya.
Kalau live sambil menunjukkan skill ngedance berpuisi akting dan lain-lain, menurut Imam Djauhari, hal itu tidak masalah karena jatuhnya adalah entertainment.
“Tapi ini kan nggakk,” tegasnya.
BACA JUGA: Usai Jualan di Tiktok Dilarang, Coba Celah Ini untuk Meraup Cuan dari Aplikasi Asal Cina
Lucunya, ada yang hanya cuma tidur-tiduran, ada yang mandi lumpur, ada yang cuma murni mengharapkan belas kasihan.
“Ini kalau tidak segera ditertibkan akan lucu jadinya. Berarti pemerintah lebih suka melihat rakyatnya menjadi pengemis, daripada berusaha, dari pada menjadi pengusaha. Begitu kan?,” tutupnya.
Kurir Resah
Tiktok ditutup kurir penjualan online mulai cemas. Pengurangan karyawan di depan mata.