Batasi Pembelian Beras SPHP Satu Orang Maksimal 10 Kg, Sebagian Minimarket Sudah Menerapkan, Pasar Ritel Belum

Jumat 06-10-2023,04:26 WIB
Editor : Julheri

BACA JUGA: Harga Beras di Palembang Tinggi, Begini Upaya Pj Wako Ratu Dewa

Ia heran dengan begitu sulitnya pemerintah mengendalikan pangan pokok rakyat Indonesia ini.

“Bikin ribut, dipolitisasi, pembatasan produk. Nanti ujung-ujungnya beras hilang. Kalau kaitannya kemarau panjang, kan bukan baru tahun ini terjadi kemarau. Aneh saja,” bebernya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pasar Muratara, Kodi melalui Kabid Perdagangan, Azhari mengungkapkan, saat ini harga beras di pasaran Rp14-15 ribu/kg.

BACA JUGA:Harga Beras Melambung Tak Terkendali dan Semakin Menggila, Ombudsman Minta Pemerintah Cabut HET

“Itu juga tergantung merek karena ada beberapa produk yang harganya beda,” jelasnya.

Terpisah, Bulog cabang OKU juga sudah menyalurkan beras SPHP melalui agen-agen di pasar tradisional. 

“Kita sudah menjual beras itu kepada masyarakat,” ujar Kepala Bulog Cabang OKU, Dr Julkhaidir sembari mengatakan untuk stok di Bulog OKU saat ini ada 3.000 ton. Cukup hingga Desember 2023.

Akan ada tambahan lagi 2.000 ton dari Kanwil Bulog Sumsel Babel. 

BACA JUGA:Siapkan 5 Ton Beras, Pemkab OKU Timur Gelar Gerakan Pangan Murah

Selain dijual ke pasar tradisional, Bulog OKU bekerja sama dengan OPD dan kecamatan, memasarkan beras SPHP 5 kg dalam bentuk paket sembako.

Misalnya dengan minyak goreng. Satu paket Rp69 ribu. 

“Tiap satu KTP hanya bisa beli 1 paket,” jelas Edi  Supeno, staf Dinas Ketahanan Pangan OKU.

Pantauan pada beberapa minimarket modern di Muara Enim tidak tersedia beras SPHP. 

BACA JUGA:Mengenal Karmin, Pewarna yang Berasal dari Kutu Daun untuk Makanan, Minuman dan Kosmetik

“Beras yang murah itu cepat habis. Banyak yang beli. Ada yang sekarung, tapi ada juga lebih,” kata karyawati salah satu minimarket.

Kategori :