Coca-Cola Berkomitmen Jalankan Praktik Ekonomi Sirkular di Indonesia

Rabu 27-09-2023,12:57 WIB
Reporter : Dodi Suryawan
Editor : Rahmat

Selain itu, memilih rute terpendek dalam distribusi untuk menekan penggunaan bahan bakar dan emisi karbon. Sementara terkait media penyimpanan, CCEP Indonesia beralih ke penggunaan lemari pendingin hemat energi.

Tantangan Ekonomi Sirkular di Indonesia

Praktik ekonomi sirkular di Indonesia masih perlu didorong. Oleh karena itu penting untuk mengetahui hal apa yang menjadi hambatannya.

Menurut Luna Maya, kolaborasi dengan pemerintah atau masyarakat perlu didorong. Selain itu, tantangan yang harus dihadapi dan dibenahi adalah terkait regulasi, infrastruktur, dan insentif.

“Dari pemerintah mungkin (dukungan) regulasi harus jelas, serta infrastruktur. Namun, bila tanpa masyarakat yang patuh dan juga sadar akan ini (circular economy), akhirnya jadi sia-sia, enggak akan berjalan,” terang Luna.

Senada dengan Luna, Michael Sung melihat jika peningkatan kesadaran masyarakat serta dukungan regulasi dari pemerintah adalah hal yang dibutuhkan guna mendorong circular economy.

BACA JUGA:Warga Tulung Selapan OKI Kuras Rekening Warga Palembang Rp2,4 Miliar, Modusnya Bikin Geleng Kepala

“Makanya memang kita harus mendorong bahwa kesadaran dan pemahaman (masyarakat) itu penting. Di luar itu memang regulasi-regulasi (dibutuhkan),” katanya.

Dhedy menambahkan, insentif bagi para pelaku usaha juga dibutuhkan. Terutama bagi industri yang sudah mulai melakukan berbagai macam peran dalam circular economy.

“Bukan hanya mendapatkan promosi, award. Tapi insentif yang benar-benar nyata, yang bisa secara bisnis mendukung proses ekonomi sirkular,” tegasnya.

Sesi diskusi ditutup dengan penandatanganan memorandum of understanding antara Katadata dengan Waste4Change.

BACA JUGA:Tampilan Mewah Bus Juragan 99 Trans, Siap Layani Penumpang Trayek Malang-Bali dengan Harga Spesial

Dalam penandatanganan tersebut, Katadata diwakili oleh Metta Dharmasaputra selaku Chief Executive Officer (CEO) dan Waste4Change diwakili oleh Luna Maya selaku investor.

Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) adalah forum tahunan yang diselenggarakan oleh Katadata sejak 2020. SAFE menjadi wadah untuk membahas solusi pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Menghadirkan lebih dari 40 pembicara ahli dan profesional, serta target seribu peserta dari kalangan profesional, penggiat, praktisi dan peminat di pembangunan dan bisnis berkelanjutan, SAFE 2023  menyatukan  semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, perusahaan, akademisi hingga organisasi masyarakat sipil untuk mengeksplorasi tindakan nyata menuju ekonomi berkelanjutan di Indonesia.(*)

Kategori :