KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat luas yang terdiri dari 18 Kecamatan yang tersebar.
Dimana, saat musim kemarau lahan gambut dan purun yang ada di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten OKI banyak yang telah terbakar.
Akibat dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi tersebut menimbulkan asap, sehingga mengganggu kesehatan manusia.
Meskipun Karhutla sering terjadi di Kabupaten OKI dan hampir terjadi setiap hari, sudah ratusan hektar lahan yang terbakar, tetapi untuk kualitas udara di Kayuagung saat ini dengan kualitas sedang.
BACA JUGA: Harga Beras di Palembang Tinggi, Begini Upaya Pj Wako Ratu Dewa
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKI, H Aris Panani SP MSI melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Ir Amsah Ahmad MSi, menjelaskan, dari data pemantauan Ispu hari ini sekira pukul 11.00 WIB untuk kondisi kualitas udara di Kayuagung adalah sedang.
"Dari laporan Ispu tercatat kualitas udara di Kayuagung sedang, dimana pagi tadi dan kemarin, kualitas udara status baik," ungkap Amsah, kepada SUMEKS.CO, Senin 25 September 2023.
Amsah menjelaskan, untuk kualitas udara yang tercatat melalui alat yang ada, terdeteksi per jam untuk kondisinya dan bekerja selama 24 jam.
Tetapi, kata Amsah, untuk hasil kualitas udara yang ada ini bukan mencakupi semua Kabupaten OKI, tetapi khusus Kayuagung dan sekitarnya saja.
BACA JUGA:Jalin Silaturahmi, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Terima Audiensi Kepala BPKP
"Alat ini mendeteksi kualitas udara radius 5 KM saja, jadi terdeteksi kualitas udara untuk Kayuagung saja," jalasanya.
Masih dikatakan Amsah, parameter kualitas udara ini bermacam-macam yaitu kualitas baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat dan berbahaya.
Dari semua status kualitas udara itu, untuk Kayuagung yakni dengan kualitas sedang. Sedangkan kemarin dengan status baik. Status kwalitas udara sesuai dengan nilai parameternya.
Disampaikan Amsah, untuk nilai 0-50 disebut status baik, 51-100 disebut nilai sedang, lalu dengan nilai parameter 1001-200 disebut status tidak sehat.
BACA JUGA:MotoGP Jepang 2023, Bagnaia Perlu Menunjukkan Konsistensinya Menjelang Sirkuit Mandalika