Pihaknya juga siap sedia membantu Satgas Karhutla dalam menyediakan air untuk pemadaman.
“Kami menyediakan sumber air hydrant yang berasal dari ground tank atau water reservoir. 2 kendaraan tangki air Hutama Karya membantu menyuplai air ke mobil BPBD dan water cannon,” jelas Syamsul.
Sementara, karena asap pekat yang terjadi sejak Selasa (12/9) lalu 130 santri Pondok Pesantren (Ponpes) At Tauhid Yayasan Kampoeng Tauhid Sriwijaya, Pemulutan Barat, Ogan Ilir terpaksa dipulangkan ke rumah masing-masing.
BACA JUGA:Herman Deru Lakukan Peninjauan Asap Dengan BNPB RI, Pertajam Penanganan Karhutla di Sumsel
Kabag SDM Ponpes At Tauhid, Panca mengatakan, keputusan ini karena dampak kabut asap karhutla di sekitar pondok.
“Api saat itu membakar sebagian lahan pertanian yang dikelola oleh pengurus pondok. Alhamdulillah tidak ada dampak fatal akibat kabut asap. Namun kegiatan belajar mengajar sementara libur,” ungkapnya.
Sebelumnya, ada lima santri yang mengalami gangguan pernapasan akibat asap Karhutla.
“Kalau situasi sudah memungkinkan, tidak ada asap lagi, baru para santri kami panggil kembali kembai ke ponpes,” tukasnya. (dik)
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Rachmad Lepas 300 Personel Operasi Stop Karhutla Musi 2023