Penyakit ini menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas maupun bawah.
Kondisi ini dapat terjadi pada beberapa organ pernapasan seperti sinus, faring, laring hingga hidung.
“ISPA salah satu penyakit menular dan rentan mengenai anak-anak, di mana imunitas mereka memang masih dalam perkembangan,” tuturnya.
BACA JUGA:Cap Go Meh Ramai, Dispar Palembang Optimis Target 2,2 Juta Wisatawan Tercapai
Selain itu, kondisi ini juga banyak terjadi pada lansia, yang biasanya telah mengalami penurunan kekebalan tubuh.
Contoh ISPA paling umum adalah flu biasa dan influenza.
Adapun beberapa penyakit lain yang tergolong dalam ISPA, yaitu sinusitis, batuk pilek, pneumonia, radang tenggorokan akut (faringitis), covid 19, dan laringitis akut.
Penyebabnya karena adanya infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Latih Kesiapsiagaan Personil Simulasi Sispam Mako
Beberapa jenis virus itu yakni Rhinovirus (dapat menyebabkan flu), Pneumokokus (menyebabkan pneumonia dan meningitis), Adenovirus (dapat menyebabkan bronkitis, pneumonia dan flu), Influenza (dapat menyebabkan flu), dan Corona (menyebabkan penyakit covid19).
Sementara bakteri yang dapat menyebabkan ISPA, meliputi Streptococcus, Haemophilus, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia.
Dalam kabut asap, ISPA bisa terjadi akibat virus yang berasal dari asap yang bercampur debu. Polusi asap, jika masuk ke saluran nafas, maka “cambuk kecil” atau silia, didorong ke atas hingga sampai ke hidung. (yun)
BACA JUGA:Polres Muara Enim Latih Kesiapsiagaan Personil Simulasi Sispam Mako