PALEMBANG, SUMEKS.CO - Banyak masyarakat di luar Kota Palembang, Sumatera Selatan, menganggap watak orang asli Palembang keras.
Terlebih, anggapan tersebut sering dinisbatkan kepada orang Palembang yang berada di perantauan.
Tidak bermaksud membantah anggapan tersebut, namun hanya ingin memberikan penjelasan, sebetulnya tidak semua benar adanya.
Ada baiknya simak apa yang membuat masyarakat luar beranggapan orang Palembang kasar, dan baca juga fakta sebenarnya tentang karakter wong Kito Galo berikut ini :
BACA JUGA:Konon, Banyaknya Biji Emas Di Sungai Musi Jadi Asal Usul Nama Kota Palembang
Youtuber Palembang Mang Dayat, dalam salah satu postingannya mengungkap mengapa ada anggapan bahwa orang Palembang keras.
1. Logat Berbicara
Orang Palembang sering dikatakan orangnya kasar-kasar dinilai dari logatnya berbicara.
Saat berbicara orang Palembang dinilai kasar karena berada di pulau Sumatera. Masyarakat Sumatera pada umumya memiliki logat bahasa yang intonasinya tinggi, atau berbicara keras.
BACA JUGA:Asal Usul Lomba Bidar, Bermula dari Persaingan Dua Pangeran Palembang Memperebutkan Gadis Idaman
Terlebih juga suku Palembang berasal dari peradaban sungai atau sungi yang biasa disebut orang Palembang.
Peradaban sungi ini lah memengaruhi intonasi pembicaraan. jika aliran deras di Sungai Sumsel maka intonasi bicaranya akan tinggi.
Hal ini dikarenakan masyarakat Palembang berbicara dengan nada tinggi atau yang disebut teriak, dikarenakan berlawanan dengan suara derasnya air sungai.
Terlebih, orang Palembang memanggil dari jarak jauh. Hal inilah juga yang membuat kebiasaan hingga turun temurun.
BACA JUGA:Kelakar Betok Lawakan Khas Palembang, Wong Kito Galo Wajib Tahu!