Banyak orang memilih untuk menunda pernikahan hingga mereka menyelesaikan pendidikan mereka dan memulai karier.
Hal ini memberikan waktu untuk membangun stabilitas finansial dan mencapai tujuan pribadi sebelum memasuki pernikahan.
Pendidikan dan karier dapat memengaruhi stabilitas dalam pernikahan dan kehidupan keluarga.
3. Kesiapan Finansial
Stabilitas finansial adalah aspek penting dalam sebuah pernikahan. Pasangan yang sudah memiliki dasar keuangan yang kuat cenderung lebih siap untuk menghadapi tantangan ekonomi yang mungkin muncul dalam pernikahan.
Oleh karena itu, menikah pada usia di mana kesiapan finansial telah tercapai bisa dianggap sebagai faktor penting.
4. Faktor Budaya dan Agama
Faktor budaya dan agama seringkali memainkan peran besar dalam menentukan usia ideal untuk menikah.
BACA JUGA:2.320 Pasangan Menikah di Kabupaten OKI, Terbanyak di Bulan Mei
Beberapa budaya mungkin mendorong pernikahan pada usia yang lebih muda, sementara yang lain mengutamakan kematangan usia.
Norma-norma budaya dan agama dapat mempengaruhi pandangan terhadap pernikahan. Kesimpulannya, keputusan ini sangatlah pribadi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Kesiapan emosional, pendidikan, karier, stabilitas finansial, dan faktor budaya semuanya memiliki peran dalam menentukan kapan seseorang sebaiknya menikah.
Hal yang terpenting adalah memahami bahwa setiap individu memiliki jalannya masing-masing, dan yang terbaik adalah membuat keputusan yang didasarkan pada kesiapan dan keinginan pribadi.(*)