BACA JUGA:Keseruan Suzuki Celerio 2023 : Gunakan Teknologi Star-Stop Idle Memukau, Hemat Bahan Bakar!
"Ketiga target, mahasiswa harus bisa membaca atau membedakan berita hoax, sehingga tidak menjadi korban hoax. Dan mahasiswa juga turut mencegah penyebaran berita hoax, keempat, lokasi dan terakhir motivasi," tutur Baim sapaan akrabnya sehari-hari.
Dengan adanya teknologi, mahasiswa akan lebih cepat menyerap informasi dan pengetahuan secara otodidak.
"Mahasiswa harus melek teknologi dan diharapkan mampu menggunakan alat dan fasilitas yang ada agar bisa mengimbangi perkembangan yang semakin dinamis dan berkembang," jelas dia.
Kegiatan Pendampingan Mahasiswa Melek Digital diadakan oleh Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kemko PMK yang bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia dan Kampus UIN Raden Fatah Palembang.
BACA JUGA:Waspada Berbagai Jenis Modus Penipuan Social Enginering, BRI Beberkan Cara Antisipasinya
Sementara itu, Ketua Pelaksana, yang juga Wakil Dekan II FISIP UIN Raden Fatah, Ainur Ropik mengatakan, bahwa tak hanya infrastruktur namun sumber daya manusia juga harus ditingkatkan melalui workshop dan pembinaan kemahasiswaan.
"Dengan begitu mahasiswa UIN mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya," katanya.
Senada dengan hal tersebut, DR H Dur Brutu yang mewakili Rektor UIN Raden Fatah Palembang menambahkan, mahasiswa adalah agen perubahan yang kuat dalam menggunakan teknologi.
"Mahasiswa harus mempunyai kemampuan kritis dalam memilih informasi, serta mengembangkan kemampuan. Jangan sampai mahasiswa kalah dengan media sosial. Dalam arti jangan sampai mahasiswa termakan berita hoax," tukasnya. (*)