Benar sekali, ia pun mendapatkan barang antik lainnya.
"Saya mendapatkan sekitar 30 barang, dari potongan batangan emas bergambar Soekarno, batangan berwarna kuning dan gelang bermotif naga," kata Septa.
Setelah berita penemuan emas di Sungai Komering menyebar luas dari mulut ke mulut, banyak warga yang datang ke Sungai Komering untuk melihat kebenarannya.
BACA JUGA:HEBOH, Warga Arisan Buntal Kabupaten OKI Temukan Sejumlah Emas dan Perhiasan di Sungai Komering
Dari pantauan SUMEKS.CO, banyak warga yang rela terjun ke dasar Sungai Komering untuk mencari barang antik lainnya.
Tetapi kenyataannya, dari beberapa warga yang melakukan penyelaman hanya menemukan pecahan kecil seperti emas batangan saja.Itupun tidak banyak.
"Tadi siangkan ramai warga yang datang ke lokasi ini untuk melihat langsung apakah benar ada harta karun di sini. Tapi warga yang menyelam hanya mendapatkan pecahan kecil atau lemeperti emas batangan dan tidak ada yang lain," terang Kapolres OKI AKBP Dili Yanto SH MH didampingi Kapolsek Kayuagung, Iptu Sudiarto.
BACA JUGA:Selain Emas Batangan Bergambar Soekarno, Warga Juga Temukan Mahkota di Sungai Komering Kabupaten OKI
Dijelaskan Kapolsek, semua warga yang datang ke lokasi ini penasaran dan ingin tahu, maka oleh karena itu ramai ramai ke sini.
Hanya beberapa orang saja yang menyelam ke Sungai Komering yang ingin mendapatkan harta karun kata mereka.
Lanjut dia, beredar di masyarakat temuan di Sungai Komering harta karun berupa emas batangan gambar Soekarno, perhiasan emas dengan bentuk lama, dan lainnya.
Tetapi semua itu tidak ada alias hoaks.
BACA JUGA:HEBOH, Warga Arisan Buntal Kabupaten OKI Temukan Sejumlah Emas dan Perhiasan di Sungai Komering
"Temuan dari Sungai Komering ini oleh warga yang mengaku menemukan pertama sekali hanya bentuk emas batangan kecil dan itupun belum diketahui keasliannya emas apakah bukan. Sedangkan yang lainnya tidak ada," beber Kapolsek.
Masih kata Kapolsek, dengan ramainya warga di lokasi dan heboh ada harta karun yang banyak berupa emas dan perhiasan peninggalan kerajaan zaman dahulu, membuat Kapolres turun langsung ke lokasi.
Kapolres menghimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di sekitar lokasi.