"Hati2 dan waspadalah saudaraqu klo panglima jilah jdi kontra dgn sesama org kalimantan yg lain. bisa jadi justru itu sengaja diciptakan untuk pmecah," kata netizen lain.
"Masuk perangkap mereka.klo terjadi apa"dengan kalimantan panglima jilah harus bisa mempertanggungkan stetmenya," ungkap netizen.
"Ya itu harapan oligarki agar terjadi perang sdr biar dgn mudah nanti nya oligarki menguasai indonesia," sebut netizen.
Sebelumnya diberitakan, bahwa gara-gara melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri, Panglima Jilah kini jadi bulan-bulanan warganet.
BACA JUGA:Super Berbahaya! Amien Rais Bocorkan 8 Kesepakatan Indonesia-China Soal IKN Nusantara
Bahkan, Panglima Jilah kini juga tidak lagi disebut warganet sebagai Panglima dari Suku Dayak, melainkan Panglima Jilat dan Panglima Kodok.
Hal itu juga disampaikan oleh salah seorang warga dari suku Dayak bernama Pugelol, yang dikutip SUMEKS.CO dari unggahan akun TikTok @infounikk.
Pada unggahan berdurasi 3 menit ini, Pugelol menegaskan, bahwa dirinya tidak berada dibawah pimpinan Panglima Dayak manapun. "Saya tidak dipimpin Panglima manapun yang ada di Kalimantan, dan juga tidak masuk ke dalam pasukan manapun," katanya.
Pugelol menerangkan, bahwa dirinya hanya sebagai pelaku budaya di Kalimantan. Dan bukan hanya dirinya saja, melainkan banyak orang. "Harus diingat ya, saya tidak dipimpin siapapun. Karena, di narasi-narasi yang ada itu sudah tidak benar," lanjutnya.
BACA JUGA:Super Berbahaya! Amien Rais Bocorkan 8 Kesepakatan Indonesia-China Soal IKN Nusantara
Pugelol juga tidak terima dengan pernyataan sejumlah orang yang menyebut dirinya sebagai bagian dari pasukan tertentu. "Saya bukan pasukan Dayak. Saya hanya salah satu budayawan Dayak yang mempertahankan seni tradisi budaya yang ada," ungkapnya.
Pugelol juga menambahkan bahwa dirinya banyak menghasilkan karya di Kutai Barat, Kalimantan. Untuk itulah, Pugelol mengimbau masyarakat supaya tidak termakan berita hoaks.
"Selama ini saya juga tidak pernah mengganggu siapa pun. Terkait video saya dengan Pesulap Merah, itu juga sudah selesai," jelasnya.
Pernyataan budayawan Dayak ini, mendapatkan beragam komentar dari warganet yang sebagian besar mendukung Pugelol, dan mencemooh Pangeran Jilah.