4. Al-Ma’mun (Khalifah ketujuh dan pendiri Baitul Hikmah)
Abu al-Abbas al-Ma'mun bin Harun al-Rashid (786-833) merupakan putra dari Harun al-Rasyid yang kemudian meneruskan tahta sebagai khalifah setelah berhasil mengalahkan saudaranya, Al-Amin dalam pertempuran saudara.
Pada bidang ilmu pengetahuan, Al-Ma'mun mendirikan Baitul Hikmah, suatu lembaga penerjemahan yang menterjemakan buku-buku dan kitab dari India hingga Yunani Kuno, yang membuat Baghdad menjadi pusat pengetahuan pada masa Abad Pertengahan.
Kejayaan Islam terjadi pada masa Dinasti Abbasiyah, berikut beberapa kemajuan peradaban Islam yang diraih pada masa Abbasiyah, yakni:
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Sambut Komisi III DPR RI Reses di Palembang
1. Pendirian Baitul Hikmah, sebuah perpustakaan besar yang berisikan berbagai ilmu pengetahuan.
2. Dibangunkannya rumah sakit, sekolah-sekolah kedokteran dan farmasi.
3. Menerjemahkan kitab dari Yunani kuno, India, dan Persia ke dalam bahasa Arab
4. Munculnya tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dari berbagai cabang ilmu.
5. Perkembangan ilmu pengetahuan umum, yakni filsafat, ilmu hitung, kedokteran, hingga lahirnya tokoh-tokoh berpengaruh.
5. Al Musta'sim (Khalifah terakhir dari Dinasti Abbasiyah (1242 - 1258).
Dia adalah khalifah ke-37 yang dipaksa makan nampan emas oleh Pempimpin Pasukan Mongol dalam pertempuran 40 hari itu.
Disarikan dari berbagai referensi, cerita Khalifah Al-Musta'shim termasuk salah satu khalifah model kepemimpinan yang lemah masa Dinasti Abbasiyah.
Al-Musta'sim terlalu percaya dengan wazirnya yaitu Muayidin Al Alqami Ar Rafidhi yang diangkat pada tahun 1244.
Ternyata ibnu Alqami yang beraliran Syi’ah ini berambisi merebut kekhalifahan Abbasiyah dan menyerahkannya kepada kaum Syiah.