FANTASTIS! Gaji Ahok di Pertamina Rp8,3 Miliar Perbulan, Anggota DPR: BPK Harus Turun Tangan Periksa Pertamina

Sabtu 05-08-2023,17:28 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Zeri

FANTASTIS! Gaji Ahok di Pertamina Rp8,3 Miliar Perbulan, Anggota DPR: BPK Harus Turun Tangan Periksa Pertamina

SUMEKS.CO - Geger, besaran gaji Basuki Tjahya Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina sebesar Rp8,3 miliar yang diterima tiap bulannya, jadi sorotan berbagai kalangan masyarakat.

Diantaranya datang dari wakil rakyat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dr H Mulyanto M.ENO yang menyoroti jumlah gaji Ahok tersebut ditengah anjloknya kinerja Pertamina.

Disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) ini, bahwa gaji yang diterima oleh sosok mantan Gubernur DKI Jakarta sebesar Rp8,3 miliar sangat luar biasa.

BACA JUGA:Ahok Nistakan 1 Ayat, Panji Gumilang Seluruh Al Quran, Disebut Kalamnya Nabi Muhammad

"Gaji Ahok ternyata Rp8,3 miliar perbulan, luar biasa!," sindir Mulyanto dalam video yang diunggah oleh akun Snack video @ARUMTV, pada Sabtu 5 Agustus 2023.

Menurut Mulyanto, jika uang tersebut digunakan untuk menggaji Komisaris Utama dan Direktur Utama Pertamina, bisa-bisa nanti habis uang negara.


--

Sementara, lanjut Mulyanto gas LPG melon 3 kilogram untuk rakyat kurang mampu (miskin) makin langka dan susah didapatkan pada tiap-tiap daerah di Indonesia.

Tidak hanya itu, kata Mulyanto harga gas LPG melon 3 kilogram juga melambung tinggi di pasaran hingga membuat masyarakat makin sengsara.

BACA JUGA:Dosen UIN Syarif Hidayatullah Anggap Panji Gumilang Tokoh Besar, Sayyidmahdibinyahya: Lebih Besar dari Ahok

"Sementara gas LPG melon 3 kilogram  untuk rakyat kurang mampu semakin langka dan harganya selangit," tutur Mulyanto.

Disisi lain, ujar Mulyanto kilang-kilang minyak tua dibeberapa daerah yang dikelola rakyat meledup (meledak) dalam waktu 4 bulan terakhir ini.

Menurut Mulyanto, pantas tidak besaran gaji yang diterima oleh Ahok ditengah-tengah peliknya kondisi rakyat yang terjadi saat ini.

Dirinya meminta kepada Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI harus turun tangan memeriksa Pertama dan harus mengklarifikasi terkait hal tersebut. "Waduh, pantas nggak itu gaji sebesar itu, ini BPK terus memeriksa dan Pertamina harus mengklarifikasi hal ini," tegasnya.

Kategori :