Struktur bangunan ini terbuat dari batu bata merah dan kayu yang menggambarkan keindahan seni dan keahlian para pengrajin lokal. Bentuknya yang megah dan elegan mencerminkan kejayaan kesultanan di masa lalu.
Benteng ini juga dilengkapi dengan beberapa meriam kuno yang ditempatkan di beberapa sudut, sebagai saksi bisu dari era pertempuran dan perang di masa lalu.
Dari dinding benteng, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah Sungai Musi dan kota Palembang yang semakin modern.
3. Kawah Tengkurep
Kawah Tengkurep adalah kompleks makam khusus bagi raja Kesultanan Palembang Darussalam dan keturunannya.
Kompleks makam ini dibangun pada tahun 1728 menggunakan tiga unsur yaitu kapur pasir, putih telur, dan batu, bersamaan dengan pembangunan Masjid Agung Palembang.
Lokasinya di kecamatan Ilir Timur II, Palembang, terdapat makam Sultan Mahmud Badaruddin dan empat isterinya. Yakni Ratu Sepuh dari Demak, Ratu Gading dari Malaysia, Ratu Mas Ayu dari Cina, dan Nyai Mas Naimah dari Palembang.
BACA JUGA:Kawah Tengkurep, Tempat Pemakaman Raja Pertama Palembang dan Keturunan
Selain itu, terdapat juga makam Imam Sayid Al Idrus, guru besar bagi Sultan Mahmud Badaruddin.
Kawah Tekurep memiliki makna harfiah sebagai wadah terbalik yang digunakan sebagai makam dan tempat pertemuan para wali dan sunan.
Makam Kawah Tekurep memiliki luas 1 hektar dan terdiri dari 6 bangunan makam untuk sultan dan orang-orang terdekatnya.
Pada bagian depan bangunan utama terdapat makam kecil untuk anak-anak keturunan, abdi dalem, dan para panglima. Setiap hari, banyak peziarah mengunjungi makam ini, termasuk mereka yang datang dari luar Palembang.
BACA JUGA:Kajian DED Pemkot Palembang, Kawah Tengkurep Layak Jadi Objek Wisata
Kesimpulannya, Kesultanan Palembang Darussalam meninggalkan jejak bersejarah yang tak terlupakan.
Kompleks Makam Kawah Tengkurep, 3 Ilir, Ilir Timur 2, Palembang. --dok : sumeks.co