“Landasannya hanya 600 meter, dan yang masuk memang tergantung cuaca,” jelasnya.
Sehingga tidak sembarang waktu bisa terbang. Begitu mendarat di distrik Agandugume itu juga tidak mudah karena bantuan harus diantar lewat darat.
“Ke kampung-kampung yang terjal, ada yang ada di ketinggian dan ada yang dibawah ‘kan tidak seperti di jawa disana,” cetusnya.
Selanjutnya bantuan harus diantar dengan cara dipikul, digendong sampai ke tempat terpencil.
Mengenai gangguan keamanan dari KKB, kata Mahfud, tidak ada.
“Karena disitu di distrik Agandugume sudah ada kantor TNI yang menjaga,” ungkapnya.
Disana juga sudah terjadi kesepakatan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat yang menjamin keamanan bantuan.
“Mereka turut menjaga setiap bantuan yang mendarat ke distrik tersebut bisa sampai dengan aman dan bisa diantar ke masyarakt dengan aman,” jelasnya.