Perjanjian Syekh Subakir dengan Sabdo Palon, Tak Mau Jadikan Orang Jawa Jadi Orang Arab

Senin 31-07-2023,19:51 WIB
Reporter : Hetty
Editor : Zeri

Namun, alangkah terkejutnya Sultan Muhammad 1, karena hampir seluruh rombongan tersebut tewas akibat perbuatan para lelembut penduduk Tanah Jawa yang tidak mau menerima ajaran Islam. 

Namun, petunjuk harus dijalankan, sehingga utusan berikutnya dikirim ke Pulau Jawa yang angker itu. Sosok utusan itu terkenal alim dan ahli rukiyah memiliki kemampuan interaksi dengan dunia ghaib. Bahkan sosok tersebut memiliki keahlian dalam beberapa tanah yang angker. 

Dialah baghir yang memiliki nama asli Syekh Tambuh Ali bin Syekh Baqqiyyah berasal dari Tanah Persia atau sekarang lebih dikenal dengan Iran. Sesampainya di Pulau Jawa, sebagian langsung menuju ke Gunung Tidar yang diyakini sebagai titik pusat dari Tanah Jawa. 

BACA JUGA:GEMPAR! Tigor Otadan Ramalkan Papua Akan Lepas dari Indonesia di Tahun 2023, Masa Iya Sih?

Di puncak gunung ini, sebagian memasang tumbal berupa batu hitam yang sudah dirajah. Batu tersebut dikenal dengan aci kala cakra, untuk menetralisir negatif dari bangsa jin selama tiga hari tiga malam. 

Batu tersebut mengeluarkan hawa yang sangat panas, sehingga membuat para lelembut terpaksa menyingkir ke Laut Selatan Jawa. Kejadian itu kemudian sampai mengusik ketenangan Ki Semara Bataranaya yang selama ribuan tahun khusyuk bertapa.


Sabdo Palon terkenal karena adanya perjanjian dengan seorang ulama yang berasal dari Persia bernama Syekh Subakir.-- 

Pertempuran pun akhirnya tidak bisa terhindarkan dengan Syekh Subakir selama 40 malam. Namun, selama pertempuran itu keduanya sama-sama kuat, sampai akhirnya Ki Semar yang menawarkan perundingan kepada Syekh Subakir. 

Yang mana menghasilkan sebuah kesepakatan perjanjian yang dikenal dengan sebutan perjanjian Sabdo Palon. *

Kategori :