TERKUAK! Peran Alumni Tel Aviv Dibalik Gagasan Kontroversi Panji Gumilang

Selasa 25-07-2023,12:18 WIB
Reporter : RF
Editor : Zeri

SUMEKS.CO - Peringatan 1 Muharram 1445 Hijriah lalu, terjadi peristiwa luar biasa di Ponpes Al Zaytun yang melibatkan dua sosok penting, Connie Rahakundini Bakrie dan Panji Gumilang. 

Connie, seorang Pengamat Bidang Militer, Pertahanan, dan Keamanan, mengungkapkan rahasia mengejutkan di acara tersebut.  Dia menyelesaikan S3 di tempat yang kontroversial, Tel Aviv dan Jerusalem, yang dikenal sebagai ibukota Israel.

Hal ini memberikan jawaban atas pemberian nama kapal oleh Panji Gumilang kepada Connie Rahakundini. Sejumlah spekulasi pun muncul, mengaitkan keputusan Panji dengan keterkaitan Connie dengan kota-kota tersebut, seiring dengan fakta bahwa Panji adalah pengagum Israel.

Dalam sambutannya, Connie menyatakan betapa bangganya telah menyelesaikan pendidikan tinggi di Tel Aviv, yang membuatnya merasa memiliki pemikiran yang luas, meskipun dia masih mengakui ketidakmampuannya menandingi kemampuan Al Zaytun.

BACA JUGA:Terungkap! Wajar Panji Gumilang Fans Berat Connie Rahakundini, Ternyata Jebolan Tel Aviv

Setelah mengunjungi galangan kapal Samudera Biru Al Zaytun, Connie tampaknya 'dihipnotis' oleh Panji Gumilang, yang menyampaikan ide-ide kontroversialnya.

Meskipun galangan kapal tersebut sebenarnya telah disegel oleh Pemkab Indramayu karena belum memiliki izin, namun rencana Panji untuk meluncurkan dua kapal tampaknya tidak terpengaruh.


Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang.--

Dua kapal penangkap ikan dengan bobot 300 dan 600 gross ton akan segera diluncurkan, menjadi awal dari era blue economy yang diidamkan oleh Panji Gumilang. Bahkan, ada rencana untuk membangun kapal penumpang berikutnya bernama Kanjeng Ratu Kalinyamat.

Fakta mengejutkan juga muncul tentang penggunaan kayu ulin yang dilindungi dari Kalimantan dan kayu meranti dari Kaltim dalam pembuatan kapal-kapal raksasa tersebut.

BACA JUGA:Panji Gumilang Ingin Bersaudara dengan Israel, Akan Kunjungi Tel Aviv

Meskipun ada inspeksi mendadak yang menyegel galangan kapal, Panji Gumilang tampaknya tetap bersemangat dalam melanjutkan proses perizinan.

Kisah ini menghadirkan banyak misteri dan kontroversi di balik Ponpes Al Zaytun, dan mungkin saja masih ada cerita menarik lainnya yang akan terungkap di masa depan.

Kapal Gunung Surowidi dengan perizinan atas nama Syekh Panji Gumilang, dan kapal Gunung Pulosari dengan dokumen perizinan atas nama istri Panji Gumilang, akan diluncurkan. 

Peluncuran dua kapal penangkap ikan dengan bobot 300 dan 600 gross ton, menjadi tanda dimulainya era blue economy, yang selalu digadang-gadang Panji Gumilang.

Kategori :