Menurut Anton, pernikahan anjing menjadi salah satu fenomena di dunia kapitalis.
Orang sengaja menciptakan sensasi baru, tanpa memandang perasaan orang lain.
Nikah anjing pakai adat Jawa, disebabkan oknum kaya berhak pamer, karena memang nggak salah:
“Duit-duit gua dan duit-duit lo!” ujar Anton lagi.
“Itu uang-uangnya sendiri, di dunia materialistis dan modern ini orang semakin haus akan sensasi-sensasi baru,” cetusnya.
Karena orang bingung memikirkan mana yang penting, dan mana yang nggak, mana yang kebutuhan, mana yang keinginan.
“Orang-orang makin kesepian ditengah keramaian, Jadi saking haus sensasinya mereka menciptakan sensasi-sensasi baru tanpa memandang perasaan orang lain,” tegasnya.
Menurut Anton, pernikahan anjing menjadi salah satu fenomena di dunia kapitalis.
Orang sengaja menciptakan sensasi baru, tanpa memandang perasaan orang lain.
“Di dalam dunia kapitalis seperti ini siapa peduli, duit-duit gua, duit-duit lo, jadi setiap orang berhak menggunakan duitnya masing-masing,” ujarnya.
Makanya wajar orang pada flexing ada pamer emas, kemudian pamer mobil, pamer tas-tas mewah.
“Tidak ada, atau sangat kecil sekali toleransi di dunia kapitalis seperti ini,” jelas Anton.