Ahli mikrobiologi Robert Koch baru mengenali bacillus antrachis, bakteri penyebab wabah membakar itu, pada 1877. Dan empat tahun kemudian, Pasteur berhasil menciptakan vaksin anthrax.
Sejak ditemukan vaksin, wabah anthrax menurun secara drastis terutama di Eropa dan Amerika.
Namun, bakteri anthrax ternyata juga justru dikembangkan sebagai senjata biologis.
Bacillus anthracis adalah salah satu agen bio paling mematikan, mengerikan, sekaligus sangat fleksibel. Karena bakteri itu tak terlihat, daya tular tinggi, juga tak berbau.
Uni Soviet adalah negara yang diberitakan aktif memproduksi anthrax sebagai bioweapon. Jepang diberitakan pernah memasukkan spora anthrax dalam bom yang digunakan untuk mengebom belasan kota di China.
Anthrax juga aktif dimanfaatkan dalam bioterorisme. Anthrax dalam bentuk bubuk pernah dikirimkan ke para jurnalis dan politisi di Amerika Serikat melalui pos.
Ini adalah serangan bioweapon pertama di AS. Terjadi hanya satu minggu dari tragedi 9/11 pada 2001.
Capitol Hill langsung ditutup. Dari 22 orang yang terinfeksi, tujuh orang merupakan petugas pos. Lima orang meninggal dalam serangan itu.
Ada puluhan negara yang saat ini ditengarai sedang giat meneliti dan memproduksi senjata biologi dengan alasan pertahanan negara.
Senjata biologi sering disebut sebagai “senjata nuklir orang miskin”. Pasalnya, biaya untuk memproduksinya jauh lebih rendah dibanding memproduksi senjata nuklir atau kimia. Namun dengan daya hancur yang tak kalah dashyat.
Tapi yang paling mengerikan, jika bakteri atau virus itu lalu diutak-atik dengan bioteknologi. Sehingga tercipta sebuah super bakteri yang tahan terhadap antibiotik, dan mampu melawan sistem pertahanan tubuh manusia.
Secara natural saja, anthrax sudah mengerikan. Bacillus anthracis mampu membentuk spora jika bereaksi dengan oksigen. Bentuk inilah yang paling berbahaya, karena membuat bakteri anthrax mampu hidup sangat lama.
Jika diutak-atik, bisa jadi kemampuan itu akan tambah super. Dan jika super bakteri atau virus ini sampai terlepas lagi, maka dunia dan umat manusia se bumi dalam bahaya.
Tradisi Mbrandu Perenggut Nyawa
Sebagai penyakit kuno, anthrax ditemukan ada di seluruh dunia kecuali antartika. Namun karena gencarnya vaksinasi anthrax kepada hewan peliharaan, wabah anthrax jarang terjadi.
Wabah biasanya masih terjadi di beberapa negara miskin dan berkembang di mana vaksinasi belum merata.