"Tapi masih baguslah mereka masih mau mengkritisi Zaytun. Zaytun itu bukan sekedar isu sesat, Zaytun itu musuh kemanusiaan, musuh bersama kita semua. Ia bagai mesin penghancur masa depan anak bangsa, zaytun itu alat iblis untuk merusak tatanan masyarakat," jelasnya.
"Bayangkan saja anak-anak mahasiswa itu disuruh nipu orangtuanya sendiri katanya teknis, teknis Mbahmu, nipu yah nipu. Kalo ada orang masih percaya dengan gombalannya Zaytun, orang tersebut pasti orang munafiq," sebutnya.
"Kalau ada orangtua yang belain Zaytun yah orang tua yang durhaka dan gak punya hati nurani," katanya lagi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, fakta demi fakta tentang Ponpes Al-Zaytun Indramayu, pernah diungkap oleh mantan Presiden Republik Indonesia, Almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur.
Menurut Gusdur, pesantren pimpinan Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau yang biasa disapa Panji Gumilang ini, terdapat trafficking atau perdagangan manusia yang berkedok Negara Islam Indonesia (NII).
"Inikan trafficking atas nama NII. Apa itu gak jahat? Apapun alasannya untuk perjuangan, kondisi darurat," ungkapnya dikutip dari berbagai sumber saat melakukan wawancara dengan tim repoter NII Crisis Center (NCC).
Yang dimaksud trafficking berkedok NII oleh Gusdur sangat beralasan. Pasalnya, di Ponpes Al-Zaytun Indramayu orang-orang disuruh bekerja secara rodi layaknya Romusha, yang diterapkan oleh militer Jepang.
"Kalian bisa lihat sendiri itu di Zaytun, orang dibuat kerja rodi kaya Romusha. Tenaganya diperas, istri dan anaknya dipisahkan. Gak digaji sepantasnya, jangankan berharap UMR dan ada Jamsostek. Itu bisa-bisa tipu mereka aja," paparnya.
BACA JUGA:WOW! Pablo Benua 'Ikan Asin' Siap Bantu Keuangan Al Zaytun, Netizen: Ngomong Sama Beduk Bolong Noh
Lalu, Gusdur pun membandingkan Panji Gumilang dengan sosok PKI, Hitler, dan Zionis Yahudi. Gusdur menilai, sosok Panji Gumilang sangat jahat, karena tidak menyayangi dan membela anak buahnya sama sekali.
"PKI, Hitler, dan Zionis Yahudi sekalipun yang dibilang masyarakat itu jahat, mereka sangat sayang dan membela anak buahnya. Apa Imam Kartosuwiryo rela jamaahnya diperas begitu?! saya yakin ia marah dan terluka," jelasnya.
Lalu, saat disinggung mengenai usaha Gusdur terhadap Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Gusdur menegaskan, apakah dirinya harus berkoar-koar berteriak untuk menghancurkan Ponpes Al-Zaytun Indramayu.
"Anda gak tahu! Apa saya harus teriak-teriak hancurkan Zaytun, fatwakan NII SESAT!. Dulu yang kasih anak-anak itu temuan MUI, saya diberi tahu Kyai Sahal Mahfudz," terangnya.
BACA JUGA:Makin Gendeng! Peringatan Tahun Baru Islam, Panji Bikin 'Gado-gado' di Al Zaytun, Sanjung DN Aidit
"Yah dibongkarlah sama anak-anak itu. Saya yang perintahkan Chaidar dan kawan-kawan untuk maju gugat," katanya lagi.