Dikatakan dalam narasi, pimpinan dari aliran ini berasal dari Kabupaten Soppeng dan istrinya berasal dari Desa Sanrego Libureng yang juga punya keluarga di Mattirowalie.
BACA JUGA:Tuduh Nabi Muhammad Nabi Palsu, Kang Anom Serukan Report Akun Sunnah Nabi
Saat ditelusuri dari berbagai portal pemberitaan, ternyata aliran Puang Nene menghebohkan publik pada sekira bulan Maret hingga April 2023 lalu.
Bahkan, diberitakan juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone Sulawesi Selatan menemukan adanya penyimpangan yang dilakukan aliran Puang Nene yang dipimpin seseorang yang disebut Walinono.
Parahnya, diketahui oleh MUI Kabupaten Bone aliran Puang Nene mengajarkan pengikutnya untuk menyembah berhala, naudzubillah mindzalik.
Tidak hanya itu saja, terungkap para pengikut aliran sesat Puang Nene diwajibkan untuk membayar uang pertemuan yang dilakukan setiap akhir tahun sebesar Rp750 ribu.
BACA JUGA:5 Kisah Dahsyatnya Shalawat Nabi, Ada yang Mampu Berlari di Atas Lautan
Serta pada setiap bulannya, para pengikut aliran sesat Puang Nene diwajibkan juga memberikan sesajen berupa makanan di pinggir sungai dk Desa Mattirowalie Kabupaten Bone.