Aturan nyeleneh juga mulai diketahui publik sejak shalat Idul Fitri 1444 H, shaf laki-laki bercampur dengan perempuan, Masjid Rahmatan Lil Alamin Mahad Al Zaytun. Dalam masjid besar itu terdapat kursi untuk jamaah, layaknya dalam gereja. Seluruh jamaah laki-laki menggunakan jas.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang memberikan alasan, keberadaan kursi-kursi itu bagian mendukung kegiatan beribadah. Seperti mendengarkan cerama, hingga zikir, setelah shalat.
Menurutnya, jamaah bisa nyaman di atas kursi itu. Meski keberadaan kursi itu tidak lazim layaknya masjid umumnya.
BACA JUGA:Alumni Al Zaytun Kecewa, Panji Gumilang Langgar Ucapannya Sendiri
"Supaya dzikir tidak perlu duduk di sajadah dan miring. Duduklah masing-masing, baca dzikir. 2 jam juga kuat," kata Panji, yang diunggah akun snack video @Papernews.
Menurut Panji, kursi itu sudah didesain khusus, dan sudah diteliti dari sisi kesehatan oleh dokter yang sengaja didatangkan Al Zaytun. Bahkan, Al Zaytun membuat sendiri Kursi-kursi itu.
"Dari pagi sampai siang pun sanggup dzikir, kalau nyaman seperti ini," kata Panji.
Namun tetap saja, pemandangan tidak lazim. Apalagi kursi-kursi itu dibiarkan berjarak.