Ikhsan mengatakan, Allah SWT sangat membenci orang yang mengatakan sesuatu, tapi dia tidak mengerjakan. Begitulah yang terjadi dengan Panji Gumilang, yang mengingkari ucapannya sendiri.
BACA JUGA:Galangan Disegel, Panji Gumilang Tetap Luncurkan 2 Kapal ke Laut, Kok Bisa Ya?
Kontroversi Al Zaytun pertama kali muncul saat melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H lalu. Shaf laki-laki dan perempuan bercampur, dan jarak shalat berjauhan atau tidak sesuai ajuran.
Dalam video yang diunggah akun snack video @Camaraderie Channel, dengan narasi pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang membuat peraturan yang aneh. Dimana para santrinya dilarang menggunakan sarung.
Larangan menggunakan sarung itu bukan hanya dalam melaksanakan shalat, melainkan dalam keseharian juga.
Dalam narasi video itu tulis pengakuan seorang mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII), yang tidak tulisannya, menyebutkan di Al Zaytun, santri hanya diperoleh menggunakan jas.
BACA JUGA:Ponpes Al Zaytun Enggan Diatur Kemenag, Panji Gumilang: Membiayai Tidak
Jika ketahuan menggunakan sarung, santri yang bersangkutan akan dimarah. Menggunakan sarung umumnya santri dilarang. Sedangkan pakaian seperti umat Nasrani, justru dijadikan seragam.