Padahal selama ini Al Zaytun lewat sosial mediannya gencar mengkampanyekan bahwa demo itu tidak ada dalam syariat Islam.
Massa pendukung Al Zaytun itu mengaku dari Ormas Solidaritas Nasional Kebhinekaan Bersatu dan menuntut MUI klarifikasi tidak langsung keluarkan fatwa terhadap Panji Gumilang.
“Kayak begitulah mereka, demen banget”, ujar Reza Fahlevi, alumni Ponpes Al Zaytun yang selama ini gencar menentang fatwa nyeleneng Panji Gumilang.
BACA JUGA:Masjid Al Zaytun Siapakan Kursi Ala Gereja, Alasan Panji Gumilang Bikin Senyum
Di akun TikTok-nya @Juragan Kopi, Reza Fahlevi berusaha memberikan video perbandingan.
“Itu dia guys saya kasih perbandingan, yang pertama itu demo hari ini, dan video yang kedua dari channel imj, channel resmi Al Zaytun (imjchannel99) yang masif mempromosikan video ini tentang demo itu tidak ada dalam syariat Islam,” jelas Reza.
Itu kejadiannya, kata Reza, saat Al Zaytun didemo yang pertama. Jadi mereka berdalih bahwa demo itu tidak ada dalam syariat Islam.
“Tapi hari ini justru mereka (Al Zaytun) yang berdemo. Makanya bisa dilihatnya pendemo hari ini, semuanya pakai masker karena takut ketahuan,” cetusnya.
“Takut ketahuan wajahnya ‘kan sudahlah…Jadi jangan terlalu doyanlah…istilahnya terjebak juga akhirnya kan”, selorohnya.
“Ya, kayak begitulah mereka demen bangen”.
“Ayo dong upload video tentang demo hari ini, janga hanya upload video bahwasannya demo itu tidak ada dalam syariat Islam. Tidak ada dalilnya,” ujar Reza Pahlevi lagi.
“Tapi MUI didemo juga”, cetusnya.
Tampak di konten video Juragam Kopi menampilkan video aksi demo massa Al Zaytun di Majelis Ulama Indonesia, Kamis, 6 Juli 2023, dengan kampanye berupa unggahan di akun resmi Al Zaytun (@imjchannel99) yang menyatakan bahwa demo itu tidak ada dalam syariat Islam.
Juragan Kopi: Logika Kembalik, MUI Itu Ahlinya