"Ini Indonesia mbak, jadi mbak itu sudah pada wilayah pribadi-pribadi kami. Menurut saya ini korbannya Al Zaytun ini. Yang namanya toleransi itu ada batasnya, Jangan semua itu boleh. Toleransi yang kebablasan itu dari mana, mereka cuma nyanyikan lagu Yahudi," tegas Taufik.
Sedangkan pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang begitu cinta mati kepada Yahudi. Dari salam, lagu Yahudi, hingga mendoktrin santrinya pun begitu kuat dilakukan agar otak santrinya dipenuhi Yahudi.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun itu menjawab atas lagu Hevenu Shalom Alehem, yang kerap dinyanyikan di lingkungan Al Zaytun.
Dilansir SUMEKS.CO dari akun TikTok @Liputan6SCTV, Panji beralasan lagu Hevenu Shalom Alehem bukanlah lagu orang Yahudi. Melainkan lagu itu lagu orang Ibrani.
"Itu bukan lagunya orang Yahudi, lagunya orang Ibrani. Sama dengan Assalamu'alaikum. Sama dengan punten. Sama dengan selamat pagi, selamat siang," kata Panji, dengan wajah yang nampak tidak garang lagi.
Panji Gumilang pun menjelaskan, arti dari Hevenu Shalom Alehem sama dengan Assalamu'alaikum. Cuma bahasa saja yang beda.