“Mereka yang lebih paham, mereka yang lebih ahli. Dan mereka cukup ilmunya, maka mereka pantas untuk berbicara tentang sesuatu,” jelasnya.
“Masalah pertanian ahli pertanian yang pantas, masalah perikanan, ahli perikanan, masalah bangunan ya ahli bagunan yang pantas untuk berbicara,” urai Reza.
“Bukan sebaliknya. ‘Kan nggak nyabung itu seandainya perikanan dikomentari oleh ahli bangunan atau pun sebaliknya,” tegasnya lagi.
“Jadi mereka itu (MUI) sudah sesuai berbicara atau mengeluarkan fatwa ataupun mengeluarkan statemen berdasarkan kapasitasnya yang mereka punya,” katanya.
“Jadi jangan dibalik-balik, ini logikannya. Saya teringat pak Rocky Gerung yang mengatakan bahwasannya ijazah dan titel itu tanda bahwasannya kita pernah sekolah bukan tanda bahwasannya kita pernah berpikir.Itu keren banget!,” tutupnya.
Pengen Jadi Tenaga Ahli Perkara Panji Gumilang
Meski berbagai pernyataannya penuh kontroversi, dan jelas keberpihakan kepada Panji Gumilang, Helmi Hidayat pengen jadi tenaga ahli dari kepolisian dan pengadilan dalam perkara Panji Gumilang.
Pernyataan Helmi ini disampaikannya saat menjadi narasumber program televisi swasta nasional, yang diunggah akun snack video @Jafar AsQofi.
Helmi enggan menyatakan, dirinya punya pendapat, tapi dikhawatirkan masyarakat salah paham bila disampaikan di media.
"Saya punya pendapat tentu, tapi inikan media. Nanti orang salah paham dengan pernyataan saya. Kecuali kalau polisi memang saya sebagai tenaga ahli, kecuali pengadilan memanggil saya sebagai ahli, saya jelaskan," harapnya.
Dalam berbagai kesempatan, Helmi kerap melontarkan sejumlah penyataan yang membela pimpinan Ponpes Al Zaytun,Panji Gumilang. Dirinya sempat terlibat debat panas dengan KH Muhammad Cholil Nafis, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhwah MUI.
Meski serangan Helmi untuk membela pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang kepada Cholil, terlihat hanya sia-sia.
Walau pun Helmi merupakan Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Cholil dengan mudah mematahkan setiap pembelaannya terhadap Panji Gumilang.