BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Ayam Taliwang Khas Lombok, Dijamin Nagih
Lebih lanjut ia menjelaskan perkuliahan UBD sendiri sudah siap dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan.
Di program studi sistem Informasi mahasiswa dibekali dengan mata kuliah sistem cerdas dan Sains Data, demikian juga di program studi Teknik Informatika yang juga dibekali dengan mata kuliah tersebut dan mata kuliah Kecerdasan buatan.
Kemudian di Teknik Elektro juga diajarkan mata kuliah robotic sebagai penunjang kecerdasan buatan. Pada initinya kurikulum yang diterapkan di Universitas Bina Darma sudah siap menjembatani kebutuhan kecerdasan buatan.
Untuk produk kecerdasan buatan yang ada di Universitas Bina Darma, beberapa penelitian di bawah Riset Group Intelligent System (Sistem Cerdas), Kecerdasan buatan dan Data Sains telah menghasilkan prototype aplikasi yang berbasis system cerdas.
BACA JUGA:Cek Kurs Hari Ini 5 Juli 2023, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Melemah
Produk dari riset grup tersebut menghasilkan produk-produk yang algoritmanya merupakan bagian dari kecerdasan buatan.
Contohnya mengembangkan aplikasi yang bisa mengenali aksara komering, kemudian ke depan juga berbagai produk kecerdasan buatan akan dikembangkan baik pengenalan gambar, suara dan lain-lain.
Selain itu juga dibidang Teknik Elektro penelitian mahasiswa dan dosen juga telah menghasilkan produk robotik yang berbasis kecerdasan buatan.
“Produk kecerdasan buatan yang dihasilkan Universitas Bina Darma ini sudah banyak, sudah beberapa yang berbentuk prototype, dan beberapa sudah rilis contoh seperti aksara pengenalan komering yang bisa mengenali tulisan maupun gambar dari aksara komering sudah rilis pada tahun 2022. Kedepannya Universitas Bina Darma akan terus mengembangkan produk yang berbasis kecerdasan buatan,” ungkap Dr. Yesi Novaria Kunang, S.T., M.Kom.(*)