"Ini bib, Ponpesnya juga bolehin zina dan bisa bayar dengan uang," ujar santri di dekat Habib Bahar.
Sontak, muka Habib Bahar berubah dan memerah lalu mengatakan "Setan, haram jadah. Kalau memang benar kabarnya kayak gitu bubarin," timpal Habib Bahar.
Lebih lanjut, Habib Bahar menegaskan jika pemerintah tak sanggup untuk membubarkan, maka rakyat dan umat yang akan bergerak untuk membubarkan Ponpes Al Zaytun Indramayu.
"Udah bubarin. Kalau pemerintah ga berani nanti kira orang yang kesana. Rakyat dan umat yang bubarin," tegas Habib Bahar.
Pendeta Saifuddin Ibrahim ternyata bukan siapa-siapa saat masih berada di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Laki-laki pindah keyakinan dari Islam ke Kristen alias Murtadin itu, cuma ngaku-ngaku ahli Al Quran.
Sementara itu, berbagai pernyataan Saifuddin Ibrahim yang saat ini berstatus buronan kasus penistaan agama itu, dibongkar abis oleh alumni Al Zaytun, Reza Pahlavi atau yang lebih dikenal di akun TikTok @juragan kopi.
Awalnya dalam akun TikToknya, Reza menjawab pertanyaanakun @ ibe1988 pasa kolom komentar, Bang berarti perna dihajar oleh Saifuddin Ibrahim?
Lalu Reza pun menjawab, bila laki-laki yang disebut Saifuddin Ibrahim itu lebih dikenal dengan nama Boim di kalangan santri Al Zaytun.
"Saifuddin Ibrahim jabatannya lumayan tinggi. Karena termasuk dari dewan guru. Saya tahu dewan guru itu tidak diberikan jam ngajar khusus. Tidak seperti guru lain yang punya jam pelajaran khusus dan mata pelajaran khusus," ungkap Reza.
Ia menjelaskan, dalam stuktur Pondok Pesantren Al Zaytun, ada tingkatan. Tingkatan pertama atau tertinggi merupakan Syech Al Zaytun, yang dijabat Panji Gumilang.
Kemudian ada eksponen, lalu eksekutif, kemudian dewan guru. Saifuddin Ibrahim berada di posisi dewan guru.
Selama mondok di Al Zaytun atau sejak tahun 2002 hingga 2008, Reza mengungkapkan tidak perna diajar oleh Boim.