Namun, sosok Boim bukan dikenal sebagai sosok yang cerdas atau berilmu seperti pengakuannya, setelah menjadi pendeta.
"Saya pribadi nggak perna diajar oleh Boim.
Dia disana itu terkenal guru yang paling kiler. Suka nampol-nampolin (nabok) orang," ujar Reza yang viral lantaran menantang netizen mencari perbedaan ijazah Aliyah dan Tsanawiyah Al Zaytun miliknya.
Reza pun berpesan agar tidak percaya dengan ucap Boim, yang kerap mengklaim sebagai ahli Al Quran atau pun tafsir. Selama 6 tahun mondok di Al Zaytun, Reza belum perna melihat Boim jadi imam shalat.
"Kalau Si Boim itu ngumbar-ngumbar, saya ini ahli Quran, saya ini ahli tafsir, saya ini pengajar, alah apa itu? Jangan didengar itu, sotoy aja dia.
Saya belum perna lihat Boim itu jadi imam shalat, selama saya disana loh ya. Saya belum perna lihat," tegas pria berkaca mata ini.
Harusnya, sambung Reza, kalau Boim ahli tafsir, ahli Al Quran, dialah yang paling pas jadi imam di Al Zaytun.
Apalagi posisinya saat itu cukup tinggi berada di dewan guru. Tapi hal itu tidak ada, Boim hanya mengaku-ngaku.
"Tapi perna saya dengar dia ngajar di kelas atas angkatan atas, nggak tau persis ngajar apa, kapan ngajarnya. Tapi angkatan saya enggak, saya angkat 4," beberapa Reza.
Dia menceritakan, bila masing-masing angkatan santri Al Zaytun menempati gedung sendiri-sendiri.
Angkatan 1 di gedung Abu Bakar, disitu juga ruang eksponen dan ruang dewan guru.
Angkatan 2 Persada, menempati gedung Umar. kemudian angkatan 3 dan 4 itu ada di gedung Usman.
Sedangkan angkatan 5 dan 6 itu ada di gedung Ali. Jadi tidak ada satu gedung itu semua angkatan. Sebab jumlah santri Al Zaytun sangat banyak.